Launching Film Pendek "Hari Itu Bunga Sedang Layu", Angkat Isu Bullying dari Perspektif Seorang Ibu

Launching Film Pendek

Peluncuran Film pendek berjudul Hari Itu Bunga Sedang Layu--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.IDFilm pendek berjudul Hari Itu Bunga Sedang Layu resmi diluncurkan, Kamis 27 Februari 2025, di Studio 3 TP 5 Surabaya. 

BACA JUGA:Film Horor Katolik Pertama di Indonesia, Kuasa Gelap Angkat Ritual Eksorsisme


Mini Kidi--

Acara penayangan perdana ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Adhy Karyono, mantan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, serta Kombes Pol Farman S.H., S.I.K., M.H., Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim.

Kehadiran mereka menambah kesan istimewa pada momen peluncuran film yang mengangkat isu sensitif tentang bullying ini.

BACA JUGA:Film Horor Lembayung Diangkat dari Kisah Nyata!

BACA JUGA:Ingin Merasakan Sensasi Takut yang Sesungguhnya? Tonton 5 Film Horor Ini

Film Hari Itu Bunga Sedang Layu menceritakan perjuangan seorang ibu dalam melindungi anaknya yang menjadi korban bullying.

Dengan alur cerita yang mendalam, film ini tidak hanya fokus pada korban bullying itu sendiri, tetapi juga menyoroti perasaan dan perjuangan orang tua, khususnya seorang ibu, dalam menghadapi situasi sulit tersebut.

BACA JUGA:Butuh Healing? Film Romantis Ini Dijamin Bikin Hati Adem

BACA JUGA:Dijamin Bikin Insomnia! 5 Film Horor Korea Paling Mencekam

Menurut Bela Nabila, salah satu eksekutif produser dari Pawon Mami Surabaya, film ini dibuat untuk memberikan perspektif baru tentang isu bullying yang sering kali hanya dilihat dari sudut pandang korban atau pelaku. 

"Kita pengen nunjukin gimana perasaan orang tua, terutama ibu, ketika anaknya jadi korban bully. Ini adalah bentuk dukungan kita untuk para ibu-ibu di luar sana yang selalu memperjuangkan keamanan dan kebahagiaan anak-anaknya," ungkap Bela.

Film ini juga didukung penuh oleh Pawon Mami, sebuah usaha kuliner milik Bela Nabila, yang ingin menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya empati dan perlindungan terhadap anak-anak dari tindakan kekerasan verbal maupun fisik.

Sumber: