Manjamurnya Pengemis di Makam Surabaya Jelang Ramadan, DLH Sebut Warga Cari Rezeki

Manjamurnya Pengemis di Makam Surabaya Jelang Ramadan, DLH Sebut Warga Cari Rezeki

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID -  Meningkatnya aktivitas ziarah kubur atau megengan menjelang Ramadan di Surabaya, disusul dengan meningkatnya kehadiran warga yang menawarkan jasa atau meminta-minta di sekitar makam. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, memberikan penjelasan terkait fenomena ini.

 BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Antisipasi Pengemis Musiman di Bulan Ramadan

"Warga sekitar makam umumnya mencari rezeki tambahan dengan berbagai cara, seperti menjual bunga tabur, membersihkan rumput, atau membantu membawa air.  Mereka umumnya tidak memaksa, melainkan mengharapkan keikhlasan dari para peziarah," jelas Dedik saat dihubungi Rabu 26 Februari 2025.


--

Dedik menegaskan bahwa sebagian besar warga tersebut bukanlah pengemis dalam arti sebenarnya yang memaksa pemberian, melainkan warga yang mencari penghasilan tambahan. 

"Mereka meminta keikhlasan pengunjung makam untuk sedikit memberi rezeki.  Jika tidak diberi, ya tidak apa-apa; jika diberi, mereka mengucapkan terima kasih," tambahnya.

BACA JUGA:Usai Jalani Pembinaan, Pengemis Viral Dipulangkan ke Daerah Asal 

Ia menekankan bahwa warga yang menawarkan jasa tersebut bukanlah petugas resmi DLH. Tugas DLH hanya sebatas perawatan makam dan tanaman di sekitarnya. Oleh karena itu, Dedik mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama dalam membawa barang berharga saat berziarah.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak membawa barang berharga secara mencolok demi keamanan dan kenyamanan," pesannya.

BACA JUGA:Pengemis Viral Resahkan Warga Surabaya Diserahkan ke Satpol PP untuk Dilakukan Pembinaan 

Meskipun aktivitas warga sekitar makam masih dalam batas wajar, Dedik mengakui bahwa berdasarkan Perda yang berlaku, kegiatan mengemis tetap dilarang.  Namun, DLH bukan pihak yang berwenang melakukan penertiban.

"Soal penertiban pengemis, ada aturan yang mengatur.  Biasanya kami berkoordinasi dengan Satpol PP jika diperlukan," jelasnya.

 BACA JUGA:Jelang Lebaran Pengemis Meningkat, Sosiolog UWKS: Fenomena Tahunan dan Terorganisir

Dedik juga menambahkan bahwa jumlah peziarah di makam-makam Surabaya selalu meningkat menjelang Ramadan, meskipun ia tidak dapat memberikan data persentase peningkatannya. (rio) 

Sumber: