umrah expo

Gus Dur Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Ibu Sinta Nuriyah Ziarah ke Tebuireng

Gus Dur Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Ibu Sinta Nuriyah Ziarah ke Tebuireng

Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj Sinta Nuriyah saat ziarah di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.(Muhammad Yusuf) --

JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Sehari setelah Presiden ke-4 Republik Indonesia K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin 10 November 2025, sang istri Hj Sinta Nuriyah berziarah ke di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Selasa 11 November 2025. 

Hj Sinta didampingi dalam kesempatan itu, didampingi oleh putrinya, Yenny Wahid. Rombongan disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Apresiasi Penetapan Gus Dur, Syaikhona Kholil, dan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional


Mini Kidi--

Usai berziarah, Hj Sinta Nuriyah menuturkan bahwa pemikiran Gus Dur tentang kemanusiaan, demokrasi, keadilan, dan toleransi tidak akan pernah luntur, dan akan selalu hidup di tengah masyarakat. 

“Itu adalah peninggalan besar yang akan terus diperjuangkan," tuturnya. 

Sinta Nuriyah kemudian mengungkapkan, bahwa Gus Dur lebih dari sekadar Pahlawan Nasional. Gus Dur adalah pahlawan rakyat. 

BACA JUGA:Wabup Jombang Apresiasi Kreativitas Robotik dan Batik Santri SMP Al Furqan MQ Tebuireng

"Karena yang didoakan, dikunjungi, dan selalu ada di hati rakyat adalah pahlawan sejati,” tukasnya. 

Sementara itu putri Gus Dur, Yenny Wahid menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diberikan kepada ayahnya. Keluarga berterima kasih dan menerima dengan penuh kerendahan hati gelar yang diberikan pemerintah. 

"Ini menjadi simbol bahwa perjuangan Gus Dur selama ini dianggap penting oleh negara,” ujarnya. 

BACA JUGA:Menuju KLA, Wabup Jombang Deklarasikan Sekolah Ramah Anak di MQ Tebuireng

Yenny berharap, nilai-nilai perjuangan Gus Dur dapat diteruskan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Gus Dur berjuang bukan untuk gelar atau posisi, tetapi murni dari hati nurani untuk keadilan dan kemanusiaan. 

"Semoga perjuangannya terus diingat dan diteruskan,” pungkasnya.(yus) 

Sumber:

Berita Terkait