Persekabpas Kalah di Kandang, Sakeramania Turun ke Lapangan hingga Baku Hantam

Persekabpas Kalah di Kandang, Sakeramania Turun ke Lapangan hingga Baku Hantam

Usai laga Persekabpas versus Tornado FC, suporter Sakeramania membuat kericuhan dengan masuk ke lapangan. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ambisi besar Persekabpas bisa memenangkan pertandingan saat menjamu Tornado FC, ternyata pupus sudah. Tim berjuluk The Lassak (Laskar Sakera) ini harus mengakui kedigdayaan tim tamu yang bermarkas di Sriwedari Solo ini. 

Laga yang berlangsung di Stadion R Soedrasono, Pogar Bangil pada Kamis 13 Februari 2025, sore berakhir dengan skor 1-2. Dua gol tercipta dari tim tamu berkas sepakan Ferdiansyah menit 43 dan Septian di menit 48. 

Satu-satunya gol balasan Persekabpas dilesakkan Edi Wardan di menit 72. Padahal, sebelum gol balasan tercipta, ada beberapa peluang di depan gawang Tornado FC. Termasuk sepakan Nofi Atmaja yang menyentuh mistar gawang hingga tak mampu dikonversi menjadi gol. 

BACA JUGA:Ngeri! Inilah 5 Fakta Tentang Sakera, Pejuang Dari Madura

Begitu juga peluang saat kemelut di depan gawang Tornado, hingga kiper sudah out off position. Namun, tendangan Ali Kacong malah melambung diatas mistar gawang.

“Ya, kita sebenarnya banyak peluang juga. Tapi belum bisa jadi gol lagi,” ujar Manager Persekabpas, Gaung Andika Ranggi usai laga. 

Namun, harus diakui juga kepiawaian kiper Tornado FC kerap menggagalkan peluang Persekabpas. Tercatat ada 6 peluang emas yang mampu ditepis atau ditangkap sang kiper. Di luar itu, jika dilihat dari statistik pertandingan secara umum, tim tamu mampu bermain apik sepanjang pertandingan. 

BACA JUGA:Persekabpas Juara Grup, Pasuruan United Lolos Zona Nasional

Yang tidak disadari dari laga kemarin, adalah kedewasaan suporter. Usai wasit Dwi Purba Adi Wicaksana (Kudus) meniup peluit akhir, Sakeramania dari tiga penjuru turun ke lapangan. Mereka mengejar kiper Tornado dan wasit karena dianggap sebagai biang kekalahan. Beberapa suporter bahkan terlihat baku hantam dengan sesama suporter sendiri. Padahal, laga sudah bubar. 

Beberapa steward dan marshal sudah berusaha melerai agar tidak terjadi kericuhan. Namun, banyaknya suporter yang merangsek masuk ke lapangan hijau, menjadikan mereka kewalahan. Hingga akhirnya tim tamu harus keluar lapangan dengan berlari kencang dan dibantu dilindungi aparat keamanan. 

BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Cangkrukan Bareng Sakera Mania

Gaung Andika mengaku kecewa dengan hasil laga ini. “Secara hasil kecewa. Namun, permainan anak-anak sebenarnya tidak jelek," bebernya. Putera dari Ketua Askab PSSI Udik Djanuatoro ini tetap merasa optimis, jika timnya masih ada peluang untuk merebut play off juara 2 grup. 

"Masih ada peluang. Kami akan kejar paling tidak kita di peringkat dua saat play off," ungkapnya. 

Sumber: