Parkir Sepi, PAD dari Retribusi Tepi Jalan Umum Jalan Anjlok
![Parkir Sepi, PAD dari Retribusi Tepi Jalan Umum Jalan Anjlok](https://memorandum.disway.id/upload/0f2c0d8b608aeb622489fc9929633de4.jpeg)
Aktivitas juru parkir tepi jalan umum. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Target pendapatan Kota Surabaya dari retribusi parkir tepi jalan umum kembali meleset. Salah satu petugas parkir tepi jalan umum di Jalan Rajawali, Bahrus, mengakui adanya penurunan signifikan dalam jumlah kendaraan yang parkir.
BACA JUGA:Sidak Kebun Binatang Surabaya, Wali Kota Eri Temukan Oknum Jukir Patok Tarif Mobil Rp 35 Ribu
Jika di rata-rata hanya ada sekitar 7 sampai 10 mobil saja yang parkir di zona yang ia kelola setiap harinya. Kondisi ini sangat berbeda dengan sebelumnya, di mana jumlah kendaraan, terutama mobil jauh lebih banyak.
"Dulu bisa lebih ramai, sekarang sepi banget. Mobil yang parkir di area ini didominasi pegawai pegawai kantor," ujarnya.
BACA JUGA:Jukir Nakal Tarik Parkir Mahal Masih Marak, Tercatat 64 Pengaduan Warga dalam 4 Bulan
Selain mengatur parkir di tepi jalan umum, Bahrus juga menjaga parkir di halaman ruko setempat. Sehingga mekanisme setornya kepada Bapenda Surabaya.
"Kalau motor bisa mencapai angka yang lebih, yakni hingga 100 kendaraan. Tapi ini kan masuknya ke bapenda, karena berada di halaman ruko, " ujarnya.
BACA JUGA:Dishub Surabaya Gandeng Katar dan Paguyuban Cegah Jukir Tarik Retribusi di atas Ketentuan
Dari pendapatan dari parkir, Bahrus harus menghadapi beban setoran yang cukup besar kepada Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
"Setiap hari harus menyisihkan 80 persen pendapatannya untuk setorkan kepada Dinas Perhubungan. Sedangkan kami hanya mendapatkan 20 persen," ungkap Bahrus.
BACA JUGA:Kebijakan Parkir Non-Tunai Ditolak Paguyuban Jukir, Wali Kota Eri: Ada Kepentingan Apa?
Beban setoran ini cukup berat, apalagi jika kondisi parkir sedang sepi. Ia juga mengeluhkan pembagian pendapatan yang menurutnya tidak adil.
"Tapi, dengan pembagian seperti ini, rasanya berat sekali. Apalagi kalau ada kejadian pencurian, dishub seolah tidak bertanggung jawab," tambahnya.
BACA JUGA:Jukir Liar di KBS Berkeliaran, Kadishub Jangan Sampai Tertipu
Sumber: