Partisipasi Generasi Muda dalam Nasyiatul Aisyiyah Junrejo

Partisipasi Generasi Muda dalam Nasyiatul Aisyiyah Junrejo

--

Oleh:

Sabrina Annisa Firdausi

(Mahasiswi Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang)

 

Nasyiatul Aisyiyah Junrejo adalah organisasi kepemudaan perempuan yang memiliki peran besar dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan generasi muda melalui pendekatan keagamaan dan sosial. 

Didirikan pada 1994 sebagai organisasi otonom dari Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah berfokus pada pemberdayaan perempuan dan pengembangan potensi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam masyarakat.

Organisasi ini bertujuan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, khususnya perempuan muda, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Di Junrejo, Nasyiatul Aisyiyah menjalankan berbagai program, seperti pengajian, pelatihan, dan pertemuan rutin yang bertujuan memperdalam pengetahuan agama dan berbagi pengalaman. 

Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan agama, tetapi juga mempererat jaringan sosial antar anggota. Anggota organisasi terdiri dari perempuan berbagai usia, baik yang berprofesi di bidang pendidikan maupun kesehatan, yang berkontribusi menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Namun, meskipun memiliki tujuan mulia, Nasyiatul Aisyiyah menghadapi tantangan besar terkait rendahnya partisipasi generasi muda. Fenomena ini penting karena generasi muda adalah kekuatan yang dapat menggerakkan perubahan dalam organisasi. 

Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup, kurangnya pemahaman tentang manfaat organisasi, serta pergeseran minat yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, menyebabkan rendahnya partisipasi generasi muda.

Menurut teori generasi Karl Mannheim, perbedaan pengalaman hidup antara generasi menjelaskan pandangan yang berbeda terhadap organisasi. Generasi muda yang hidup di era digital cenderung tertarik pada aktivitas yang lebih fleksibel dan individual. 

Kurangnya pemahaman mengenai misi dan visi organisasi menyebabkan mereka merasa kurang terlibat. Banyak dari mereka yang tidak mendapat pendidikan memadai tentang pentingnya berorganisasi, sehingga mereka tidak menyadari manfaat keterlibatan.

Rendahnya partisipasi ini berdampak besar pada keberlanjutan program-program Nasyiatul Aisyiyah. Tanpa partisipasi aktif generasi muda, inovasi dan kreativitas dalam merancang program akan berkurang, sehingga kegiatan yang dilakukan terasa ketinggalan zaman. 

Sumber: