Tercatat 228 Kasus Pencurian Meteran Air Sepanjang 2024, Akses Air Bersih Alami Kesulitan

Tercatat 228 Kasus Pencurian Meteran Air Sepanjang 2024, Akses Air Bersih Alami Kesulitan

Pemasangan pipa PDAM di kawasan Kenjeran.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kasus pencurian meteran air PDAM Surya Sembada Surabaya semakin mengkhawatirkan. Hingga November 2024, tercatat sebanyak 228 pelanggan menjadi korban, mengalami kerugian finansial dan kesulitan mengakses air bersih.

Tidak hanya merugikan perusahaan, aksi pencurian ini juga mengancam ketersediaan air bersih bagi masyarakat Surabaya.

Humas PDAM Surya Sembada, Kharis mengungkapkan,  jika petugas PDAM menemukan sebuah meteran air pelanggan di Jalan Buguran telah hilang dari lokasinya. Peristiwa itu terjadi pada, Kamis 26 Desember 2024.

“Kami tindak lanjuti,” ujar Kharis. 

BACA JUGA:Setelah 15 Tahun Menanti, Warga El Berkah Akhirnya Teraliri Air Bersih PDAM

Sebagai langkah sementara, PDAM Surabaya telah memperbaiki pipa yang rusak akibat pencurian meteran tersebut. Tujuannya adalah untuk mencegah pemborosan air yang terus mengalir.

“Kami rapikan pipa yang dijebol meterannya, biar air tidak terbuang terus ke pelanggan,” jelas Kharis.

BACA JUGA:Maksimalkan Layanan Pelanggan, PDAM Surabaya Kembangkan Aplikasi CIS

Meski demikian, PDAM Surabaya menegaskan bahwa pelanggan yang mengalami kehilangan diwajibkan membuat laporan resmi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebab dalam insiden ini, selain merugikan kualitas layanan PDAM, hal itu juga menyebabkan pelanggan mengalami kerugian lantaran harus memasang kembali meteran air yang baru.

“Iya tim admin kami akan menghubungi pelanggan. Karena yang harus membuat laporan kehilangan adalah pelanggan sendiri,” tambahnya.

BACA JUGA:Jaga Kelestarian Sumber Air Baku, PDAM Surya Sembada Gelar Penanaman Pohon di Plintahan

Kejadian ini menambah panjang daftar kasus pencurian meteran air di Surabaya sepanjang tahun 2024. Data PDAM menunjukkan tren kenaikan signifikan, terutama di paruh kedua tahun ini. Kasus terbanyak terjadi pada Oktober, dengan 42 pelanggan yang menjadi korban. Disusul oleh September dan November, masing-masing dengan 32 dan 30 kasus.

Dari data tersebut, pencurian meteran air ini jelas menjadi persoalan serius yang tidak hanya merugikan pelanggan, tetapi juga berdampak pada efisiensi distribusi air bersih. Masyarakat juga diminta tetap waspada dan melaporkan segera ke pihak berwajib jika mendapati aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan mereka. (alf)

Sumber: