Rakor Bersama Menko PMK, Pj Gubernur Jatim: Ini Upaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Rakor Bersama Menko PMK, Pj Gubernur Jatim: Ini Upaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Pj Gubernur Adhy Karyono memaparkan kesiapsiagaan Jatim dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di hadapan Menko PMK Pratikno.--

Sementara untuk penanganan bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah saat ini, Adhy menyampaikan bahwa sudah mengambil fokus utama untuk evakuasi warga terdampak, utamanya kelompok rentan. Kemudian melakukan manajemen pengungsian baik dari Dinas Sosial, BNPB, BPBD, dan instansi terkait guna penanganan mitigasi bencana khususnya banjir. 

BACA JUGA:Tinjau Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Pilkada Jatim, Pj Gubernur: Aman-Aman Saja

Mitigasi bencana di Jatim, dikelompokkan menjadi delapan klaster. Yakni Metropolitan, Madura, Ijen, Probomajang, Malang Raya, Wilis Selatan, Wilis Utara dan Labanegoro. Serta ada pengelempokan Daerah Aliran Sungai (DAS) diantaranya Wilayah Sungai Bengawan Solo, WS Brantas, WS Madura-Bawean, WS Welirang Rejoso yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. 

“Wilayah sungai menjadi salah satu penyebab banjir selain karena faktor curah hujan tinggi. Nyatanya, kondisi sungai dan aliran anak sungai mengakibatkan banjir yang terjadi di Mojokerto, Jombang dan Ponorogo,” tandasnya.

Lebih lanjut, Adhy menyampaikan, total bencana di Jawa Timur per 1 Januari hingga 16 Desember sebanyak 370 bencana. Dan secara khusus, dimulainya hidrometeorologi basah di Jawa Timur per 1 November - 17 Desember 2024 terdapat 62 kejadian dengan kategori sedang berat.

BACA JUGA:Gercep! Pj Gubernur Jatim Tangani Banjir Pasuruan, Salurkan Langsung Bantuan ke Warga Terdampak

“Ini berdampak pada 26 Kabupaten/ Kota, 88 Kecamatan dan 197 desa. Serta mengakibatkan 3 korban meninggal, 1 orang luka berat, 6 orang luka ringan dan beberapa infrastruktur rusak,” tuturnya.

Di akhir, Adhy secara khusus meminta BMKG untuk memberikan informasi prakiraan cuaca di Jawa Timur guna mengantisipasi terjadinya banjir. Dengan data dan informasi dari BMKG ini menjadi sangat penting, lebih detil dan terarah. 

"Sektor mana yang kita lakukan kesiapan untuk penguatan dan kita akan bisa lebih efisien untuk mengatasi hal tersebut,” katanya

BACA JUGA:Pj Gubernur Apresiasi Peran Kwarda Pramuka Jatim Bantu Tekan Kemiskinan

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) RI Pratikno mengatakan, pertemuan ini meyakinkan bahwa seluruh daerah di Jatim siap menghadapi risiko hidrometeorologi yang cukup tinggi periode Desember - Februari. 

Pemerintah pusat, sudah siap siaga menyiapkan langkah-langkah yang cukup detail bersama Pemda. Intinya, infrastruktur di daerah disiapkan dan petugas serta masyarakat disiapkan untuk menghadapi bencana. 

"Tadi sudah dijelaskan wilayah mana yang berpotensi curah hujan tinggi. Ada angin dan ombak yang harus kita mitigasi bersama," katanya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Tinjau Proyek Perbaikan Irigasi di Pandaan

Dalam kesempatan ini, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, musim hujan kali ini berbeda dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Menurutnya, kondisi kepulauan Indonesia, data satelit menunjukkan suhu muka air laut yang semakin menghangat dan memanas bahkan suhu naik hingga 2 derajat celcius.

Sumber: