Semarakkan Hari Jadi Tulungagung dan Lestarikan Kearifan Lokal, DPRD Gelar Pertunjukan Wayang Kulit
![Semarakkan Hari Jadi Tulungagung dan Lestarikan Kearifan Lokal, DPRD Gelar Pertunjukan Wayang Kulit](https://memorandum.disway.id/upload/735af83bb4486a5b2c3de7783f8c0a88.jpg)
Ketua DPRD Tulungagung, Marsono memberikan sambutan.--
Di hadapan tamu undangan, Sekda Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi mengatakan, pagelaran wayang kulit tidak hanya sekedar tontonan, namun juga merupakan tuntunan dan tatanan yang mengandung nilai-nilai religius, etis, dan estetis.
Pergelaran wayang kulit sarat dengan pendidikan budi pekerti, maka, diharapkan dapat memberikan solusi alternatif untuk mengatasi berbagai krisis di kehidupan bermasyarakat.
"Wayang kulit merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dan bagian dari kearifan lokal. Keberadaannya tidak akan mati. Hal tersebut dapat digambarkan karena di setiap pagelaran wayang kulit selalu dihadiri dan ditonton banyak orang," tuturnya.
BACA JUGA:Paripurna Digelar, Marsono Sah Jabat Ketua DPRD Tulungagung Masa Bakti 2024-2029
BACA JUGA:DPRD Tulungagung Gelar Sidang Paripurna, Lantik Wakil Ketua dan Usulkan Nama Ketua Dewan ke Pemprov
Tri Hariadi mengajak masyarakat yang hadir untuk menikmati dan mengambil hikmah dari lakon yang dibawakan dalang. Sehingga, bisa membawa makna positif dalam kehidupan sehari-hari.
"Lakon yang dibawakan adalah Wahyu Pamong Agung. Lakon ini mengandung pengetahuan tentang bagaimana sosok pamong yang ada di tokoh Semar. Meskipun Semar terlihat seperti masyarakat biasa, akan tetapi yang sebenarnya adalah Bathara Ismaya, seorang dewa yang luhur dan bijaksana. Dia selalu berdiri di jalan yang benar dan menjadi panutan oleh para ksatria," urainya.
Terlihat, masyarakat begitu antusias menyaksikan gelaran wayang kulit. Selain itu banyak pula pedagang kaki lima yang memanjakan penonton. Sehingga dari gelaran seni budaya tersebut, perputaran ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat. (fir/fai)
Sumber: