Jelang Nataru 2025, Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting

Jelang Nataru 2025, Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting

Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar high level meeting (HLM) di Pendopo Lokatantra.-Syaiful Anam-

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Lamongan gelar high level meeting (HLM) untuk kendalikan inflasi jelang perayaan Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di Pendopo Lokatantra, Selasa 3 Desember 2024.

BACA JUGA:Plt Bupati Lamongan Hadiri HLM Pengendalian Inflasi Daerah dan Forum Investasi

Hadir untuk membuka secara langsung HLM, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan bahwa pada 2024 ini mungkin inflasi akan sedikit dipengaruhi adanya pesta demokrasi. Karena faktor yang mendorong adanya inflasi tidak hanya dari biaya produksi dan daya beli masyarakat, namun adanya ketidakstabilan politik juga mampu mempengaruhi inflasi.

"Pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama, mungkin pada tahun ini faktor dari pesta demokrasi. Di tengah tantangan dinamika global terutama fluktuasi harga dan komoditas, menjadi prioritas pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang tertuang dalam road map reformasi birokrasi. Pemerintah telah melakukan penajaman evaluasi dengan lebih mengukur indeks dari sisi dampak kinerja, dibandingkan dengan sisi proses yang cenderung bersifat administratif. Alhamdulillah capaian reformasi birokrasi di tahun 2024 Lamongan mendapatkan predikat BB artinya sangat baik," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

BACA JUGA:Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Lamongan Terima Insentif Fiskal

Secara tahunan inflasi IHK di Jawa Timur tercatat sebesar 1,41 persen  (yoy),  yangmana lebih terkendali dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 3,24 persen (yoy).

Di Kabupaten Lamongan melalui sister city tercatat inflasi sebesar 0,24 (bulan ke bulan) dan 1,76 (tahun ke tahun). Kelompok penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,12 persen.

"Angka inflasi ini kecil, namun kita harus terus menekan agar tidak terjadi lonjakan. Terlebih saat Nataru berpotensi terjadi inflasi yang tinggi," kata Pak Yes.

BACA JUGA:RAPBD Lamongan 2023 Disiapkan Atasi Dampak Inflasi

Selanjutnya Pak Yes menjelaskan bahwa, Pemkab Lamongan akan menggencarkan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Dari strategi jangka pendek diadakan operasi pasar murah oleh Dinasperindag Kabupaten Lamongan dan gerakan pangan murah oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Hal tersebut bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dan meringankan biaya pembelian masyarakat.

Sedangkan strategi jangka panjang ialah dengan menerapkan  program menanam kebutuhan makanan seperti sayur di pekarangan terpadu. Juga memperjuangkan berhasilnya panen raya.

BACA JUGA:Antisipasi Inflasi, Pemkab Lamongan Keluarkan Kebijakan Strategis

"Seluruh OPD dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Lamongan. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat," jelas orang nomor satu di Kota Soto.

Pemkab Lamongan juga menerapkan 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif bagi tim pengendali inflasi daerah) untuk mengendalikan inflasi.

Sumber: