Restoran Italia di Kota Surabaya Bertahan Berkat Penyesuaian dengan Lidah Lokal

Restoran Italia di Kota Surabaya Bertahan Berkat Penyesuaian dengan Lidah Lokal

Steffiani Setyadji--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Bertahan di tengah menjamurnya restoran baru di Surabaya merupakan tantangan tersendiri. Setelah delapan tahun menjalankan restoran makanan Italia di kota ini, Steffiani Setyadji mengaku perjalanan tersebut penuh liku dan pembelajaran berharga.  

"Syukurnya, restoran ini masih buka, masih ramai, dan terus diberkati selama delapan tahun. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan persaingan yang begitu ketat. Tapi saya yakin TuttoBono memiliki penggemar setia," ujar Steffiani, pemilik TuttoBono Ristorante yang berlokasi di Kompleks Lenmarc Mall, Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya.  

BACA JUGA:Hunting Birthday Treats di Surabaya, Nikmati Diskon dan Kejutan Spesial di 5 Restoran Terkenal

Inspirasi membuka TuttoBono datang dari restoran Oso di Singapura yang telah berdiri sejak 2004 dan tetap bertahan hingga kini.  

"Karena penasaran, saya bertanya langsung kepada pemiliknya. Saya juga ingin mengundang mereka untuk berkolaborasi dan menunjukkan bahwa kita, di Surabaya, tidak kalah dengan kota-kota lain. Dari situ saya memahami rahasianya," ungkap Steffiani, yang juga menjabat sebagai pengelola jaringan karaoke keluarga Happy Puppy di seluruh Indonesia.  

BACA JUGA:Jual Miras Saat Ramadan, Restoran di Jalan Tegalsari Surabaya Disegel

BACA JUGA:5 Restoran Korea Halal di Surabaya yang Wajib Dikunjungi

Menghadapi persaingan dengan munculnya tempat-tempat baru, Steffiani berusaha menciptakan suasana nyaman yang cocok untuk bersantai.  

"Saya menyadari pentingnya menyesuaikan rasa dengan lidah orang Surabaya. Tidak bisa terlalu idealis atau kaku. Meskipun menyajikan makanan Italia, rasa dan preferensi pelanggan tetap harus diperhatikan," jelasnya.  

Ia juga berbagi cerita tentang salah satu pelanggan setia yang datang setiap hari hanya untuk ngopi.  

"Pelanggan itu hanya mampir untuk minum kopi selama satu jam, lalu pulang. Katanya, dia merasa seperti di rumah sendiri. Saya bertanya, 'Kenapa hanya ngopi di sini, padahal ini restoran?' Jawabannya, 'Karena sudah akrab dengan staf di sini, jadi nyaman,'" ceritanya.  

BACA JUGA:30 Hotel dan Restoran Tungak Pajak Diserahkan ke Kejaksaan

Menurut Steffiani, selain menjaga kualitas makanan dengan bahan-bahan premium, pelayanan yang membuat pelanggan merasa nyaman adalah kunci keberlangsungan bisnis.  (mik)

Sumber: