Relawan Kotak Kosong Surabaya Desak Warga Mencoblos, Banner Kampanye Dicuri Oknum Satpol PP
Relawan Kotak Kosong berorasi di depan Hi-Tech Mall Jalan Kusuma Bangsa.-Oskario Udayana-
Mengetahui itu, relawan kotak kosong langsung meneriakinya sehingga dua terduga pelaku kabur berboncengan motor. Pakai pakaian bebas, tapi celana yang dipakai tidak dilepas.
Diana mengungkapkan, total ada 1.000 lebih. Karena ada beberapa organisasi gerakan coblos kotak kosong 500 banner, mencetak dengan biaya sendiri, patungan dari relawan.
"Kami menduga yang melakukan pencurian banner adalah oknum satpol PP. Kami butuh tindakan tegas dari Pjs Wali Kota Surabaya. Tapi surat disposisi sudah seminggu lebih tidak ada tindakan," ungkap Diana.
Diana menambahkan, kembali bahwa hak-hak relawan kotak kosong harus dihargai. Ia juga mengingatkan bahwa kampanye petahana bukan dibiayai oleh uang wali kota, melainkan dari APBD.
Aksi relawan kotak kosong ini menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja petahana. Seruan untuk mencoblos kotak kosong menjadi simbol perlawanan terhadap sistem politik yang dianggap tidak adil dan tidak representatif.
Pencurian banner kampanye juga menunjukkan adanya upaya untuk membungkam suara kritis dan menghambat proses demokrasi.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi penyelenggara pemilu untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
"Penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menghargai hak-hak semua calon, termasuk kotak kosong, agar pilkada dapat berjalan lancar dan demokratis," pungkas Diana.
Terpisah, Kasatpol PP Surabaya M Fikser saat dikonfirmasi melalui nomor HPnya tentang tuduhan relawan kotak kosong bahwa yang mencuri banner adalah oknum satpol PP belum merespons meski terdengar nada sambung. (rio)
Sumber: