Universitas Jember Kukuhkan 7 Profesor, Miliki 80 Guru Besar

Universitas Jember Kukuhkan 7 Profesor, Miliki 80 Guru Besar

Rektor Unej Iwan Taruna dan Ketua Senat UNEJ, Andang Subaharianto bareng 7 Profesor baru --

BACA JUGA:Unej Berdayakan Desa Sabrang dengan Praktik Pertanian Berkelanjutan

BACA JUGA:Workshop Agrosociopreneur UNEJ: Tanam Jiwa Wirausaha di Sektor Pertanian

Masih terkait tanaman, Prof. Dwi Wahyuni guru besar pada Program Studi Pendidikan Biologi menawarkan bahan alami sebagai sebagai alternatif pengganti bubuk Abate sebagai pembunuh larva nyamuk. Misalnya menggunakan biji pepaya, biji srikaya, daun sirih, yang setelah melalui proses bioprospeksi dapat membunuh larva nyamuk. Penggunaan bahan alami diharapkan akan mengurangi pemakaian Abate yang jika digunakan dalam waktu lama memiliki dampak negatif. Judul orasi ilmiahnya adalah “Bioprospeksi Tanaman : Sebagai Alternatif Biolarvasida Baru Pemberantas Larva Nyamuk Aedes Aegypty”.

Sementara itu Prof. Slameto mengingatkan pelaku pertanian untuk memastikan pengelolaan nutrisi tanaman dalam hal ini pupuk secara bijaksana guna menjalankan pertanian berkelanjutan. Judul orasi ilmiahnya adalah “Pengelolaan Nutrisi Tanaman Dalam Praktik Pertanian Berkelanjutan Sebagai Solusi Pertanian Abad 21”. Diteruskan Prof. M. Rondhi yang banyak menjelaskan penelitiannya mengenai hubungan petani dengan mitra atau perusahaan dalam orasi ilmiahnya berjudul “Peran Keilmuan Kelembagaan Agribisnis Dalam menjawab Permasalahan Pembangunan Pertanian”. 

BACA JUGA:Wayang Kulit Hibur Generasi Z di Dies Natalis FIB UNEJ ke-60, Ajak Generasi Muda Mencintai Budaya Bangsa

Orasi ilmiah ditutup oleh Prof. Iis Nur Aisyah yang menawarkan penggunaan agen hayati dalam menyelesaikan serangan nematoda pada tanaman. Judul orasinya adalah “Pengendalian Hayati Nematoda Parasit Tanaman Untuk Pertanian berkelanjutan”. (edy)

Sumber: