Kepala BNNP Jatim: Madura sedang Tidak Baik-baik Saja
Kepala BNNP Jatim Brigjenpol Awang Joko Rumitro dalam pemusnahan barang bukti 10,7 kg sabu dan 3.702 butir ekstasi.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Keberadaan kampung narkoba di Madura menjadi atensi Kepala BNNP Jatim Brigjenpol Awang Joko Rumitro dan jajaran. Terlebih hal tersebut menjadi salah satu dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari ke depan.
Untuk itu, atas perintah presiden pihaknya berkomitmen akan menggarap agar Jatim menjadi bersinar (bersih narkoba). Seperti diketahui di Madura ada dua kampung narkoba yaitu wilayah Sokobanah, Sampang; dan Parseh, Kecamatan Socah Bangkalan.
Bahkan, secara tegas Brigjenpol Awang Joko Rumitro melontarkan bahwa Madura sedang tidak baik-baik saja.
BACA JUGA:BNNP Jatim Jerat Kurir Narkoba Kelas Kakap dengan Hukuman Mati
“Madura sedang tidak baik-baik saja. Para alim ulama, tokoh masyarakat, pemda semuanya sudah diajak. Ada ikrar bersama-sama dengan Kepala BNN RI Komjenpol Marthinus Hukom,” jelas Brigjenpol Awang Joko Rumitro disela-sela pemusnahan barang bukti di kantor BNNP Jatim Jalan Raya Sukomanunggal, Surabaya, Rabu 6 November 2024.
Disinggung terkait pemberantasan narkoba di Madura, Awang menjelaskan, bahwa ada preemtif dan represif.
“Preemtifnya kita bisa melakukan sosialisasi, termasuk melalui media sosial. Seperti Instagram, TikTok, dan lainnya,’” jelasnya.
BACA JUGA:BNNP Jatim Gagalkan Penyelundupan 10,7 Kg Sabu dan 3.702 Butir Ekstasi
Untuk penegakan huku, lanjut Awang, dengan mengajak bersama seluruh komponen mencarikan solusi terkait sumber ekonomi. Misal pertanian.
“Bupati Sampang mengembangkan beberapa jenis perikanan dan perkebunan yang akan menjadi alternatif pekerjaan masyarakat. Semua komponen harus bersama-sama,” tegas Awang.
Soal target 100 hari dari presiden, dengan operasi besar-besaran. “Kita koordinasi dengan polda untuk langkah selanjutnya,” pungkas Awang.(fer)
Sumber: