Warga Jalan Simpang Ranu Grati Sepakat Pilih Wali Kota yang Sudah Kenal

Warga Jalan Simpang Ranu Grati Sepakat Pilih Wali Kota yang Sudah Kenal

Ketika menghadiri pengajian di kawasan Kwangsan, Cawali Kota Malang H. Anton menjadi idola masyarakat, utamanya kaum ibu-ibu.--

BACA JUGA:Wujudkan Kemenangan ABADI, Abah Anton Konsolidasi dengan Partai Demokrat

BACA JUGA:Dukungan ABADI Menguat, IHM Pilih Abah Anton-Dimyati Sudah Bulat

Tidak hanya kaum ibu, tetapi kesepakatan untuk memilih wali kota yang sudah dikenal juga disampaikan Muhammad Rido. Memilih wali kota tidak cukup pinter saja. Lebih dari itu yang faham rakyatnya.

"Pinter saja tidak cukup tapi harus yang, faham, serta perduli dengan rakyat," tutur Rido. 

Abah Anton ini, menurutnya memiliki kelebihan yaitu peduli dan paham rakyatnya serta karakter masyarakat Kota Malang.

“Abah Anton dan Abah Dimyati, sama-sama orang Malang dan sama-sama mudah ditemui warga, jadi kalau ada masalah bisa langsung di sampaikan ke rumahnya,” ujarnya.

Selain itu, kata Rido pemimpin itu harus segaris. Warga disini mayoritas NU yang terbiasa tahlilan dan solawatan.

“Kita memiliki tradisi tahlilan dan solawatan, pemimpinnya harus orang NU, dan itu hanya ada di Abah Anton dan Abah Dimyati,” jelas laki-lakli separuh baya yang merupakan pendukung Abah Anton sejak tahun 2013 lalu itu. 

BACA JUGA:Sosok Abah Anton di Masyarakat, Dinilai Peduli Lansia dan Pensiunan

BACA JUGA:Tekad Bulat, Jemaah Majelis Cinta Umat Doakan Abah Anton Jadi Wali Kota Malang

Abah Alwi sesepuh Kwangsan lainnya juga menyampaikan hal yang sama. Apabila sudah dikenal tidak mungkin menghianati rakyatnya.

“Tidak mungkin orang yang kita sudah kenal lama akan berkhianat, Apalagi beliau orang Malang asli, dan kita tahu rumahnya,” kata Abah Alwi.

Sementara itu, Abah Anton mangaku bersyukur dukungan yang luar biasa dari warga Kwangsan dan sekitarnya.

“Masyarakat sangat antusias. Semua kompak ini menjadi pertanda baik untuk pasangan Abadi,” tuturnya. (ktr/ari)

Sumber: