Siapa Gus Hans, Pendamping Risma yang Menjadi Pesaing Ketampanan Emil?
Pasangan Risma-Gus Hans--
Benar saja. Pilihan PDI Perjuangan, tepat. Misalnya, saat tampil dalam segmen debat calon Wakil Gubernur, Gus Hans tidak mengecewakan! Banyak kalangan menilai ia mampu berdebat dengan baik. Menyuguhkan gagasan program yang tidak muluk-muluk dan diprediksi terimplementasi. Gayanya santai, sesekali berkelakar menyapa Emil dan Lukman. Mimik wajah dan gesturnya tampak tenang.
BACA JUGA:Gelorakan Dukungan Risma-Gus Hans, Eri Cahyadi: Nek Dadi Gubernur, SMA/SMK Gratis
Sedangkan Emil, gaya seriusnya terlihat. Menggunakan jurus teori pertahanan terhadap apa saja yang sudah dilakukannya selama 5 tahun. Tanpa ragu, Emil pun mengakui kemampuan Gus Hans dalam memajukan wisata religi di Jawa Timur. Berbeda dengan Lukman, yang memproduksi program ideal dan luar biasa namun bertaraf internasional. Sebagian masyarakat menyebutnya "muluk" dan butuh energi besar untuk menjalankannya.
Gus Hans yang berpasangan dengan Ibu Risma yang terkenal sebagai sosok tulus dan apa adanya, cukup mengimbangi kecerdasan Risma, yang mengoreksi ambivalen-nya kerja 5 tahun Khofifah-Emil dengan angka kemiskinan yang menjulang di Madura. Memang, Risma dikenal tak membeda-bedakan warganya. Sejak menjabat Wali Kota Surabaya hingga Menteri Sosial. Batinnya gelisah saat melihat sampah berserakan. Bukan sekadar sampah dedaunan, tentunya. Selalu gerak cepat menyelesaikan masalah. Biasa turun ke bawah tanpa sorot kemera karena di pikirannya tak istilah (adagium) pencitraan.
Bahkan, awal 2014, Wali Kota Risma memiliki kegelisahan yang tinggi atas fenomena gunung es, pria hidung belang yang kerap "berlibur" ke Surabaya. Ia berfikir, jika dibiarkan banyak anak yang akan menjadi korban, dan kehidupan rumah tangga warga Jatim, potensial disharmoni. Seorang Risma, akhirnya mampu menutup lokalisasi prostitusi (Dolly) terbesar di Asia Tenggara, yang eksis sejak 1968, lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura.
BACA JUGA:Risma-Gus Hans, Api Sejarah Kepemimpinan dan Lentera Kesejahteraan Jatim
Pemimpin yang tegas tak berarti culas! Itulah Ibu Risma. Tak hanya menutup lokalisasi Gang Dolly, tapi menyediakan lapangan pekerjaan dengan rezeki yang halal. Membinanya agar kelak menjadi Ibu yang baik untuk suami dan anak-anaknya. Demikian perasa dan tersentuh-nya hati Ibu Risma pada praktik-praktik yang berpotensi merenggut kebahagian hakiki. Menukar dengan kenikmatan sesaat yang bertepi. Dunia pun terbelalak dengan tangan dingin seorang Risma. Masyarakat pun berbondong berterima kasih padanya.
Karena mampu menjadikan Kota Surabaya yang bersih dan indah serta berkontribusi besar dalam penutupan lokalisasi dan mencarikan jalan keluarnya itulah, Ibu Risma kemudian masuk dalam jajaran 50 pemimpin terbaik dunia versi Fortune(2015), setelah sebelumnya dinobatkan sebagai Wali Kota terbaik ketiga di dunia versi World Mayor Project (WMP).
Kini, Ibu Risma berpasangan dengan tokoh NU yang tepat. Turun gelanggang dalam laga Pilkada Jatim yang kian dekat. Inilah calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang layak kita bela dan menangkan di bilik suara nanti. Keberpihakan padanya, akan dicatat oleh sejarah sebagai prasasti anti korupsi. Jujur, nasib Jawa Timur sedang dipertaruhkan! Untuk itu, sebelum terlambat dan menyesal di kemudian hari, bergabunglah bersama kami. Bahu-membahu memihak kesadaran nurani. Kawal Jatim yang berkemajuan.
BACA JUGA:Masa Kampanye Dimulai, PDI-P Surabaya Tempel Stiker Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji ke Rumah Warga
Salah satu kolega diskusi saat Live di Jawa Pos TV bertema Adu Strategi Para Srikandi, Selasa, 15 Oktober 2024 malam berujar skeptis pada penulis. "Ibu Risma berhasil memimpin satu Kota. Jawa Timur memiliki 38 Kota dan Kabupaten. Jadi, masih ada 37 Kota dan Kabupaten. Khofifah-lah yang berpengalaman." Penulis merespon bahwa, yang ia katakan tidak salah, benar. Namun, walaupun satu Kota, dengan karakter kepemimpinan yang kokoh dan progresif memimpin Kota Surabaya, Ibu Risma masuk jajaran 50 pemimpin terbaik dunia dan Wali Kota terbaik ketiga di dunia. Ibu Khofifah berprestasi, apa? Dan, Surabaya itu, Ibu Kota Provinsi. Artinya, jantungnya Jawa Timur.
Bagi warga-masyarakat Jawa Timur, apakah anda ingin Jatim bersih? Jika iya, serahkan pada ahlinya bersih-bersih. Siapa, itu? Risma-Gus Hans jawabannya. Pasangan ideal memimpin Jatim. Waktu penulis mem-bersamai Ibu Risma atau Gus Hans di hampir 38 Kota dan Kabupaten di Jatim, tak sedikit yang bersaksi. Keduanya jujur, dapat dipercaya. Keduanya tokoh anti korupsi. Mari, bersama memahat demokrasi, mengukir prestasi. Wujudkan Jatim tanpa Korupsi.
Sumber: