Dari Yadnya Kasada hingga Grebeg Suro: Perjalanan Spiritual dalam Upacara Adat Jawa Timur
Meskipun dunia modern semakin berkembang, nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam setiap ritual tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. --Pemkab Probolinggo
MEMORANDUM.CO.ID - Provinsi Jawa Timur memiliki berbagai upacara adat yang mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai adat yang diwariskan secara turun-temurun.
Setiap upacara adat di Jawa Timur memiliki makna yang berbeda-beda, mulai dari ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, upaya menjaga keharmonisan dengan alam, hingga mengikuti penanggalan Jawa.
Berikut ini beberapa upacara adat yang terkenal di Jawa Timur:
1. Yadnya Kasada
Digelar oleh masyarakat Tengger di Gunung Bromo, Yadnya Kasada merupakan upacara persembahan kepada Sang Hyang Widhi sebagai ungkapan rasa syukur.
BACA JUGA:Taman Nasional Bromo Tengger Semeru: Petualangan Alam yang Memukau
Dalam upacara ini, warga melemparkan hasil pertanian seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan ternak ke kawah Bromo.
2. Kebo-Keboan
Upacara yang berasal dari Banyuwangi ini digelar untuk memohon hujan dan kesuburan tanah.
Peserta mengenakan kostum menyerupai kerbau dan melakukan ritual simbolis membajak sawah.
3. Larung Sesaji
Ritual ini biasanya dilakukan di daerah pesisir seperti Pantai Sendang Biru, Malang.
Masyarakat memberikan sesaji ke laut sebagai bentuk permohonan keselamatan dan perlindungan kepada penguasa laut.
4. Upacara Tumpeng Sewu
Tradisi ini berasal dari Bondowoso, di mana warga menyiapkan ribuan tumpeng yang kemudian dinikmati bersama.
Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang telah diberikan.
5. Upacara Grebeg Suro
Grebeg Suro merupakan perayaan tahun baru Jawa yang digelar di Ponorogo.
Selain memperingati tahun baru, acara ini juga diisi dengan pertunjukan kesenian Reog Ponorogo.
6. Nyadran
Upacara ini biasanya digelar menjelang bulan Ramadan.
Warga berziarah ke makam leluhur untuk membersihkan makam dan mengirimkan doa sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
7. Upacara Baritan
Digelar di Blitar, Baritan merupakan upacara adat untuk memohon keselamatan dan terhindar dari bencana.
Masyarakat menggelar doa bersama dan memberikan sesaji.
Upacara-upacara adat di Jawa Timur mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat.
Meskipun dunia modern semakin berkembang, nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam setiap ritual tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Artikel Ini Ditulis Oleh Merlina Ratnasari, Mahasiswa Magang di Memorandum
Sumber: