Bocah SD Pengidap HIV di Surabaya Akhirnya Meninggal Dunia Setelah Berjuang di RSU dr Soetomo
Karangan bunga untuk penderita HIV Mawar terpasang di gang rumahnya di kawasan Gubeng.-Oskar Rio-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Perjuangan Mawar untuk melawan HIV yang dideritanya akhirnya terhenti. Anak kedua dari bersaudara itu meninggal dunia dalam perawatan di RSU dr Soetomo, Rabu 23 Oktober 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.
Kabar meninggalnya Mawar disampaikan langsung oleh Dani Ari Prabowo kepada Memorandum saat ditemui di rumah duka.
Jenazah Mawar sudah disemayamkan keluarganya di tempat permakaman umum (TPU) Karanggayam sekitar pukul 11.00. "Anak saya meninggal karena sesak nafas," kata Dani.
BACA JUGA:Bocah SD Penderita HIV di Surabaya Tertular dari Ibu
Dani menjelaskan, sebelumnya meninggal Mawar sempat mendapatkan kontrol oleh dokter puskesmas yang menanganinya. Kata dokter, anaknya itu terlihat badannya kurus dan kesehatannya.
Kemudian oleh Dani, pada Senin 21 Oktober 2024 dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan selama tiga hari. Pada Selasa 20 Oktober 2024 sekitar pukul 22.00, Mawar sempat minta dibuatkan minum susu dan tidur.
"Setelah minum susu, dia (Mawar) sempat senyum kepada saya. Saya lihat tidur miring dan HP-nya di sampingnya," jelas Dani.
BACA JUGA:Bocah SD Terinfeksi HIV Ingin Lulus Sekolah dan Punya HP untuk Belajar
Sekitar pukul 01.00, Dani mengecek dan mengira Mawar anaknya masih tidur. Namun, dia curiga karena Mawar diajak bicara tidak ada respons.
"Saya sempat membenarkan posisi tidur anak saya di tempat tidur. Saya periksa tidak ada gerakan. Lalu saya panggil perawatn dan diperiksa, bahwa diberitahu anak saya sudah meninggal dunia," jelas Dani.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mawar (11), bocah sekolah dasar (SD) yang tinggal di wilayah Gubeng. Dia dinyatakan positif terinfeksi HIV setelah tertular oleh almarhum ibunya.
BACA JUGA:Keluarga Mantan Istri Tidak Memberitahu Jika Mawar Terinfeksi HIV
Saat ini, anak kedua dari dua bersaudara itu berjuang melawan penyakitnya. Namun, gadis kecil tersebut tetap semangat bersekolah meski hanya melalui online.(rio)
Sumber: