Refleksi Hari Santri Nasional, Kaji Ghofur Ungkap Visi Besar untuk Perubahan di Lamongan
Peringatan Hari Santri Nasional di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jalan Kyai Amin No. 09 Lamongan, Jawa Timur.--
"Saya pernah bekerja di hotel selama musim haji, mencuci piring dan melayani jamaah Indonesia. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang arti perjuangan dan kerja keras," tuturnya.
Dalam visi pencalonannya, Kaji Ghofur mengusung perpaduan antara semangat religius dan modernitas untuk kemajuan berbagai sektor di Lamongan, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga sosial.
BACA JUGA:Kesenian Religi Hadrah Iringi Paslon Abdul Ghofur-Firosya Shalati Daftar ke KPU Lamongan
BACA JUGA:Rekom Resmi PKB, Bacabup Lamongan Ghofur Kader Terbaik Harus Menang
Menurutnya, perubahan besar harus dimulai dari hal-hal kecil dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip agama.
"Kami ingin membangun Lamongan yang lebih baik, lebih maju dan lebih bagus. Rekam jejaknya sebagai seorang santri dan pemimpin yang berkomitmen menjadikan nilai-nilai religius sebagai landasan utama, membuatnya menjadi figur yang dipercaya dapat menyalakan asa perubahan di kabupaten Lamongan," tutupnya.
BACA JUGA:Ratusan Relawan Punokawan Deklarasi Dukung Ghofur Maju di Pilkada Lamongan
BACA JUGA:Semakin Yakin, Ghofur Bacabup Lamongan Dapat Rekom DPP PPP
Senada, Firosya Shalati, calon wakil bupati Lamongan nomor urut 1 ini menambahkan,
"Momentum Hari Santri harus dimanfaatkan untuk menguatkan peran santri, agar mereka tidak hanya fokus pada karir keagamaan, tapi juga mampu bersaing di industri." Ucapnya
"Program santri mendunia dan dana abadi untuk pondok pesantren adalah langkah penting yang harus kami sinkronkan di Lamongan. Santri tidak hanya dipersiapkan secara akhlak dan pengetahuan agama, tapi juga harus mampu bersaing dalam dunia industri yang semakin kompleks."imbuhnya
BACA JUGA:Naikkan Elektabiltas Pemimpin Masa Depan Lamongan, Baliho Ghofur Mulai Terpasang
Dalam pandangannya, santri memiliki bekal akhlak dan ilmu agama yang kuat, yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Sekarang saatnya santri mengambil peran lebih besar," tambah Firosya.
Firosya mengungkapkan, dirinya tertarik menjadi calon wakil bupati Lamongan karena melihat perjuangan dan semangat Pak Ghofur. Bahkan, rela mengorbankan jabatan sebagai Ketua DPRD Lamongan periode 2024-2029 demi tujuan yang lebih mulia, khususnya untuk masyarakat Kabupaten Lamongan.
Sumber: