Hindari Bahaya Kosmetik! Ikuti 6 Tips dari BPOM

Hindari Bahaya Kosmetik! Ikuti 6 Tips dari BPOM

Di balik keindahan yang ditawarkan, penggunaan kosmetik yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah kulit, bahkan membahayakan kesehatan. --Freepik

BACA JUGA:Gunakan 5 Kandungan Skincare Ini Jika Kamu Ingin Menghilangan Komedo

BACA JUGA:Rahasia Dibalik Kulit Glowing Artis Korea, Skincare dan Perawatan Alami

Sehingga, apabila mencampur kosmetik secara sembarangan, dapat menyebabkan bercampurnya kandungan yang berbeda. Jika dua atau lebih kandungan yang berbeda tercampur, berkemunngkinan untuk tercipta senyawa baru yang berbahaya.

Sama halnya dengan mengencerkan kosmetik. Terdapat kemungkinan untuk merubah senyawanya bahkan menimbulkan munculnya senyawa baru yang tidak baik untuk tubuh.

5. Gunakan Aplikator Kosmetik yang Bersih

Aplikator kosmetik seperti puff/spons bedak, beauty blender, dan berbagai kuas yang dipakai saat berdandan harus dipastikan kebersihannya.

Karena barang-barang tersebut akan diaplikasikan ke kulit, maka akan bahaya jika kotor. Kemungkinan terdapat bakteri disana dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, hindari juga penggunaan aplikator bersama-sama.

Kondisi kulit setiap orang berbeda-beda. Apabila aplikator dipakai bersama-maka maka peluang tertukarnya bakteri/virus akan besar. Sehingga, perlu dihindari kedua hal tersebut.

6. Hentikan Penggunaan Kosmetik

Apabila terjadi efek samping seperti bercak kemerahakan, gatal, pedih, muncul jerawat dan lain sebagainya, maka hentikanlah penggunaan kosmetik tersebut.

Munculnya efek samping tersebut adalah tanda bahwa kulitmu tidak cocok dengan kosmetik tersebut. Sehingga akan bahaya jika diteruskan, kondisi kulit akan semakin parah.

Itulah tips cerdas dalam menggunakan kosmetik. Meskipun saat ini ramai produk-produk viral yang tersebar, entah karena racun tiktok atau review artis, namun tetap perlu untuk waspada.

Jangan serta merta dibeli dan dipakai secara spontan. Tetap selektif ya kawan, agar terhindar dari kosmetik abal-abal!

Artikel ini ditulis oleh Sabila Yassaroh, Mahasiswa magang di Memorandum.

Sumber: