Cargill Gresik Dianugerahi Penghargaan Smart Factory INDI 4.0 2024 oleh Kementerian Perindustrian Indonesia

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Cargill telah dianugerahi penghargaan “INDI 4.0 2024” dalam kategori Smart Factory oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 

BACA JUGA:Cargill Resmikan Lini Produksi Kakao Baru di Indonesia untuk Memenuhi Permintaan Konsumen Asia

Penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan Cargill dalam mengintegrasikan teknologi canggih dalam Industri 4.0 di fasilitas produksi kakao di Gresik, Indonesia.  

BACA JUGA:Upaya Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Pandaan, Cargill Terima Penghargaan ADINKES

“Kami menghargai pengakuan atas upaya kami dalam Smart Manufacturing dan keunggulan operasional. Praktik teknis yang maju adalah inti dari komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia dengan cara yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Di pabrik kakao Cargill di Gresik, kami menggunakan teknologi canggih untuk otomatisasi proses, pemantauan data secara real-time, dan manajemen energi dengan tujuan mengoptimalkan proses, menciptakan produk bernilai tambah, dan mendukung pembelajaran berkelanjutan serta peningkatan keterampilan bagi tim kami,” ujar Francesca Kleemans, Managing Director, Food Solutions Southeast Asia, Rabu 16 Oktober 2024.  

BACA JUGA:Peringati Hari Mangrove Sedunia, Cargill Resmikan Arboretum Mangrove dan Ajak Aksi Tanam 16.000 Bibit Mangrove 

INDI 4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) diluncurkan oleh Kementerian Perindustrian Indonesia pada 4 April 2018, bertujuan untuk menilai dan meningkatkan kesiapan industri Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0. Inisiatif ini berfokus pada peningkatan daya saing melalui peningkatan kualitas produk, produktivitas, dan efisiensi. 

BACA JUGA:Bekal Hadapi Dunia Industri, Cargill Gelar Pelatihan Program Teaching Factory di SMK YASMU Manyar Gresik

“INDI 4.0 menggunakan kerangka kerja terstruktur dengan lima pilar dan 17 bidang, yang menekankan otomatisasi, pertukaran data, dan teknologi manufaktur cerdas untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas,” tambah Francesca Kleemans. (*/iku)

Sumber: