Alokasi Dana Pemprov Jatim TA 2022 Desa Purorejo Diduga Tak Wajar

Alokasi Dana Pemprov Jatim TA 2022 Desa Purorejo Diduga Tak Wajar

Salah satu titik fisik Dana Hibah Pemprov Jatim di Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.-Agus Sucipto-

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Alokasi Dana Pemprov Jatim Tahun Anggaran (TA) 2022 ke Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari, LUMAJANG, diduga ada yang tak wajar.

BACA JUGA:Aliran Dana Hibah Jatim TA 2022 ke Desa Klanting Lumajang Catut Oknum

Seiring dengan gencarnya penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menangani dugaan korupsi dana hibah Jatim, desa di kawasan paling selatan Kabupaten Lumajang ini, terindikasi bakal dilaporkan.

Ditemui di kantor desa, Sekdes Purorejo Imam Muzani mengakui anggaran didapat dari DPMD Jatim TA. 2022 (Bantuan Keuangan Desa), sebesar Rp 500 juta. 

Kata Imam Muzani, anggaran tersebut dipergunakan untuk penggarapan proyek fisik di tiga lokasi, yakni di Dusun Purorejo RT 1/RW 3 berupa jalan rabat beton, kemudian di RT 2/RW 3 juga jalan rabat beton dan yang terakhir berupa plengsengan di Dusun Umbulrejo.

Ada yang menjadi dasar indikasi ketidakwajaran pelaksanaan proyek tersebut, di tiga titik lokasi. Sekdes dan dua orang perangkat desa waktu itu tak bisa menunjukkan prasasti penanda benar, jika bangunan yang ditunjukkan, merupakan realisasi proyek dimaksud.

BACA JUGA:Heboh! Dana Hibah Madrasah di Lumajang Diduga Ditilep Makelar

Di satu lokasi, di Dusun Purorejo, sekdes mengaku dulu ada prasasti, akan tetapi kini hilang pasca fisik bangunan, diterpa banjir. 

"Yang satunya, ini mungkin di ujung sana pak, dekat jembatan," ucapnya, akan tetapi didatangi ke lokasi, juga tak ditemui prasasti terpasang.

Di sisi lain , penerbitan SK Pokmas (Tim Pelaksana Kegiatan) pada 15 Februari 2022 ditandatangani Kades Purorejo Anang Wahyudi, diduga pengkondisian/pokmas dadakan. 

Hal ini dikuatkan penyampaian Imam Muzani, yang mengungkapkan, jika struktural pokmas, diisi orang-orang yang notabenenya berkaitan dengan salah satu caleg waktu itu.

Selebihnya, sekdes yang menjanjikan bakal mengirim ukuran detail volume bangunan realisasi, hingga saat ini nampak membual. Dikirim pesan WhatsApp (WA) perihal yang dijanjikan, dibaca namun tak direspons. (ags)

Sumber: