Kunjungan ke Sumenep, Risma Kagumi Peran Pesantren dalam Membentuk Karakter Bangsa
Calon Gubernur Jatim Tri Rismaharini bertemu para pengasuh Ponpes Annuqayah Latee Sumenep, yang dihadiri KH M Ainul Yaqin Basyir beserta istri Nyai Ika dan keluarga.-Arif Alfiansyah-
SUMENEP, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Annuqayah Latee, di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Calon Gubernur Jatim Tri Rismaharini, tak hanya melihat potensi pesantren dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, namun juga mengagumi peran historis pesantren dalam membentuk karakter bangsa.
BACA JUGA:Risma-Gus Hans Junjung Tinggi Kejujuran dan Siap Adu Gagasan
Pertemuan tersebut berlangsung penuh keakraban, diwarnai canda tawa dan sambutan hangat dari kiai, nyai, pengasuh, dan santri Pondok Pesantren Annuqayah Latee.
Dalam silaturahmi Risma juga diberikan kesempatan untuk mendengarkan langsung aspirasi terkait pengembangan pendidikan berbasis agama.
BACA JUGA:Gus Iqdam 'Dekengane Pusat' Puji Keberanian Risma Menutup Lokalisasi Dolly
Hal ini semakin penting, karena terdapat 564.299 santri yang tersebar di 4.452 Ponpes di Jatim (data Kemenag September 2022).
"Kami berharap pendidikan agama dapat berjalan seiring dengan pendidikan umum," ujar Risma, menanggapi harapan para kiai dan pengasuh.
Risma pun mengapresiasi peran pondok pesantren dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berpendidikan sejak sebelum kemerdekaan.
BACA JUGA:Risma Borong Tikar Perajin di Pasar Legi Jombang
"Saya sangat senang bisa berkunjung ke Ponpes Annuqayah ini. Ponpes memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berpendidikan," tutur Risma.
Ponpes Annuqayah sendiri, berdasarkan Ensiklopedi NU, didirikan pada 1887 oleh Kiai Moh Syarqawi. Sebelum mendirikan pesantren, Kiai Syarqawi sempat menuntut ilmu di berbagai Pesantren di Madura, Pontianak, hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Patani (Thailand Selatan), bahkan bermukim di Makkah selama 13 tahun.
Nama "Annuqayah" mulai digunakan sekitar tahun 1933, terinspirasi dari nama sebuah kitab karya Assuyuthi yang mengajarkan 14 cabang ilmu pengetahuan. Secara harfiah, Annuqayah berarti 'bersih', dengan harapan agar santri di Ponpes ini tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki hati yang bersih.
Risma mengapresiasi peran besar ponpes dalam memberdayakan masyarakat dan memajukan pendidikan berbasis agama. Menurutnya, Ponpes Annuqayah memiliki kontribusi signifikan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman.
BACA JUGA:Dapat Nomor Urut 3, Risma: Seperti Doa Ibu Saya
Sumber: