Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 Belum Pasti di Sumenep
Stadion Kerapan Sapi Giling Kabupaten Sumenep.-Herry Sunaryo-
SUMENEP, MEMORANDUM.CO.ID - Kerapan sapi Piala Presiden 2025 belum pasti digelar di Stadion Kerapan Sapi Giling Kabupaten Sumenep karena banyak pemilik sapi kerapan menilai lapangan tersebut belum memenuhi syarat menggelar event.
BACA JUGA:Dibanjiri Ribuan Penonton, Tim Gabungan TNI-Polri Kawal Pengamanan Kerapan Sapi Piala Presiden
Meski lapangannya belum layak, ternyata Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah memasukkan kegiatan kerapan sapi Piala Presiden 2025 di kalender event Kabupaten Sumenep yang dijadwalkan pada 5 Oktober.

--
Saat ini kondisi Stadion Kerapan Sapi Giling cukup memprihatinkan. Di dalam stadion sisi utara ditempati relokasi pedagang Pasar Bangkal sejak beberapa tahun yang lalu. Pagar stadion dan tribun sisi selatan banyak yang ambruk dan ditumbuhi tanaman liar.
Tidak hanya itu, panjang lintasan Stadion Giling itu dianggap tidak memenuhi syarat oleh paguyuban kerapan sapi. Saat ini panjangnya hanya 205 meter, sementara standar lintasan yang layak adalah 225 meter.
"Terkait panjang lintasan masih dikoordinasikan dengan Pakar Sakera (H Tohir) karena kemarin hasil koordinasi saya panjang lapangan katanya boleh 205 meter, jika panjang lapangan itu disetujui maka tidak perlu menambah panjang lapangan," tutur Kepala Disbudporapar Kabupaten Sumenep, Mohamad Iksan kepada memorandum.co.id.
Namun menurut Iksan, jika panjang lapangan harus ditambah, maka lapangan harus dimajukan dengan merobohkan pagar stadion sebelah barat dan patung sapi kerapan. Karena kalau dimundurkan tidak memungkinkan, di sebelah timur itu ada masjid.
Selain itu, Iksan mengaku masih mengajukan agar Sumenep menjadi tuan rumah Piala Presiden pada ajang Kerapan Sapi tahun 2025.
"Persiapan sudah kita lakukan rehabilitasi sejak tahun kemarin, tinggal beberapa pagar yang memang perlu untuk dilakukan perbaikan. Untuk penampungan sementara atas pasar tradisional karena masih banyak pedagang yang berjualan, kami akan koordinasikan dengan kepala Desa Pangarangan," tandas Iksan. (aan)
Sumber:



