Diajak COD Knalpot, Remaja Siwalankerto Timur Babak Belur Dikeroyok Teman

Diajak COD Knalpot, Remaja Siwalankerto Timur Babak Belur Dikeroyok Teman

Yuliana, ibu korban menunjukkan surat bukti Laporan Polisi (LP)--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tetesan air mata tak dapat terbendung dari Yuliana, warga Jalan Siwalankerto Timur. Itu setelah ia mendapati, FZ anak lelakinya menjadi korban pengeroyokan oleh teman-temannya yang diduga berjumlah 7 orang.

Kejadian memilukan itu terjadi di sebuah rumah di kawasan Siwalankerto Selatan, tak jauh dari komplek Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 57 Kota Surabaya, Kamis 5 September 2024, pukul 16.45 WIB.

Dari 7 terduga pelaku yang berada di lokasi kejadian, 3 diantaranya sudah diamankan dan ditetapkan tersangka oleh penyidik unit Reskrim Polsek Wonocolo. Bahkan, 3 tersangka saat ini dalam pengawasan Balai Permasyarakatan (Bapas). 

BACA JUGA:Polda Jatim Tetapkan 13 Anggota PSHT Tersangka Pengeroyokan

Ibu korban, Yuliana mengatakan kejadian itu bermula saat anaknya berniat membeli knalpot kepada temannya berinisial NA. Mereka pun sepakat untuk melakukan jual beli dengan sistim Cash On Delivery (COD).

Korban pun berpamitan kepada sang ibu untuk mengambil paket secara COD di Siwalankerto Selatan. Di luar, sudah ada dua temannya menjemput korban untuk ke lokasi sesuai kesepakatan mereka.

Saat itu, firasat Yuliana soal hal buruk pun muncul. "Dia (korban, red) dijemput dua temannya, diajak COD katanya. Saya sudah ingatkan agar dia hati-hati," kata Yuliana, via WhatsApp Selasa 10 September 2024.

BACA JUGA:22 Tersangka Pengeroyokan Polisi di Jember Ditahan di Polda Jatim, Kapolres: Seluruh Kegiatan PSHT Dibekukan

"Lalu dia berangkat, tapi saat saya coba telepon sekitar jam 4 sore gak diangkat. Tiba-tiba dia pulang sekitar habis magrib sudah babak belur," imbuh Yuliana.

Yuliana menduga, pemicu pengeroyokan itu adalah permasalahan antara anak-anak di lingkungan sekolah. Sehingga timbul kesalahpahaman dalam pertemanannya.

"Di sebuah rumah itu sudah berjejer orang. Anakku disuruh masuk. Dia itu setengah dipaksa. Katanya diminta buat klarifikasi. Saat dia masuk lalu duduk dan dipukuli sekitar 7 orang katanya," jelas Yuliana.

BACA JUGA:22 Orang Diamankan Terkait Pengeroyokan Polisi oleh Perguruan Silat di Jember

Saat itu korban juga sempat dibawa ke sebuah lapangan di lokasi lainnya. Di sana korban sempat dipukuli lagi. Setelah itu datanglah teman-teman lain untuk menolong dan mengantarnya kembali pulang ke rumah.

"Anak saya posisinya babak belur, lebam di beberapa bagian. Sudah visum dan CT Scan juga, sempat ada diagnosa dokter gegar otak ringan, tapi sudah diberikan pengobatan. Dia juga trauma takut bersekolah," tutur Yuliana.

Sumber: