Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur dan Harmoni Suku Tengger di Lumajang

Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur dan Harmoni Suku Tengger di Lumajang

Momen Perayaan Syukur Suku Tengger--

Selain aspek spiritual, Nyadran juga memiliki nilai sosial yang sangat penting bagi Suku Tengger. Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan antar generasi. Anak-anak dan remaja diajak untuk ikut serta dalam prosesi ini, belajar tentang pentingnya menghormati tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur.

BACA JUGA:Penjual Madu Tengger Isap Sabu

Kegiatan Nyadran juga menjadi sarana bagi Suku Tengger untuk menjaga keberlanjutan tradisi mereka. Meski zaman terus berkembang, masyarakat Tengger tetap teguh memelihara warisan budaya mereka. Nilai-nilai seperti rasa syukur, penghormatan kepada leluhur, dan kebersamaan terus ditanamkan dalam setiap generasi, sehingga tradisi ini tetap lestari.

Bagi Suku Tengger, tradisi Nyadran bukan sekadar ritual tahunan, tetapi cerminan dari identitas mereka sebagai masyarakat yang menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan sosial.

Dengan semaraknya acara Nyadran, mereka menunjukkan bahwa tradisi ini bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga bagian penting dari kehidupan mereka saat ini dan di masa depan.

BACA JUGA:Kajati Jatim Site Visit ke Lokasi Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Bromo Tengger Semeru

Warisan leluhur yang terwujud dalam tradisi Nyadran di Desa Ranupani ini menjadi simbol keteguhan hati masyarakat Suku Tengger dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

Di tengah arus modernisasi, mereka tetap kokoh mempertahankan identitas budaya mereka, mewariskan kearifan yang terus hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman. (Ags)

Sumber: