Resital Seni Pertunjukan Sendratari Kota Yogyakarta 2024

Resital Seni Pertunjukan Sendratari Kota Yogyakarta 2024

Resital Sendratari melibatkan 50 penari muda kota Yogyakarta yang berasal dari Kemantren di wilayah Kota Yogyakarta.--

MEMORANDUM.CO.ID-Dalam upaya melestarikan Kebudayaan Daerah, perlu kiranya dukungan terhadap kegiatan yang dapat menjadi media aktualisasi dari kebudayaan tersebut. 

Berbagai bidang seni yang tumbuh dan kembang di masyarakat perlu mendapatkan wadah dan media untuk menyalurkan segala ide dan kreatifitas agar dapat menjadi ajang aktualisasi diri dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak.

Yogyakarta senantiasa tidak pernah habis melahirkan karya-karya seni, menunjukkan bahwa geliat proses di tengah masyarakat, khususnya di kalangan pelaku seni selalu bergulir dan mengalami dinamika. 

BACA JUGA:9 Fakta Unik Kota Yogyakarta, Kota Istimewa dengan Sejuta Kenangan

“Perkembangan dunia seni perlu mendapatkan pengarahan dan pendampingan dari pihak-pihak lain baik @DinasKebudayaanKotaJogja, Pemerintah Kota Yogyakarta maupun mitra-mitra lainnya misal akademi, korporate dan lainnya,” kata Yetti Martanti Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Yetti menambahkan, Kota Yogyakarta sebagai kota seni budaya tentu erat kaitannya dengan beragam kesenian baik kesenian tradisional maupun kesenian kontemporer. 

“Keberadaan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman sebagai pilar seni budaya menjadikan Kota Yogyakarta sebagai wilayah yang berpotensi dalam upaya pelestarian dan pengembangan Kesenian salah satunya kesenian Sendratari,” ungkapnya.

Di sisi lain, multikultural Kota Yogyakarta sebagai jantung Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapatkan tantangan yang cukup besar. 

BACA JUGA:Tak Pernah Bosan ke Yogyakarta: Pesona Budaya dan Keindahan Alam yang Memikat

Keterbukaan Kota Yogyakarta terhadap perubahan zaman dan pengaruh budaya luar tidak menutup kemungkinan menyebabkan tergesernya seni budaya tradisi yang sejak lama tumbuh dan berkembang di Kota Yogyakarta. 

Regenerasi pelaku seni akhirnya menghadang kelangsungan kehidupan kesenian Sendratari yang mengancam karakteristik dan kepribadian Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya. 

“Kurangnya minat generasi muda menjadi salah satu alasan mengapa regenerasi kesenian Sendratari menjadi terhambat,” imbuhnya.

Menyikapi potensi dan tantangan besar tersebut dan sebagai bentuk pelestarian, pengembangan serta pembinaan kepada masyarakat maupun para pelaku/penggiat seni, pada tahun 2024 ini Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan Resital Seni Pertunjukan Sendratari. 

“Kegiatan ini diperuntukan bagi masyarakat Kota Yogyakarta khususnya generasi muda di bawah usia 30 tahun sebagai langkah yang diambil dalam rangka membumikan kembali kesenian Sendratari di Kota Yogyakarta,” terang Yetti.

Sumber: