Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya, Pengamat Politik Ikhsan Rosidi : Simbol Ungkapan Ketidakpuasan

Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya, Pengamat Politik Ikhsan Rosidi : Simbol Ungkapan Ketidakpuasan

Pengamat Politik Ikhsan Rosidi. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tingginya angka pemilih yang memilih kotak kosong dalam Pilkada Surabaya menjadi sorotan. Pengamat Politik Ikhsan Rosidi menilai kecenderungan masyarakat untuk memilih kotak kosong saat merasa tidak ada opsi yang benar-benar mewakili mereka. Ikhsan berargumen bahwa dari sudut pandang psikologi politik, tindakan ini justru memperkuat pilihan untuk kotak kosong.

"Jika akhirnya harus melawan kotak kosong, secara psikologi politik masyarakat akan memilih kotak kosong, " kata Ikhsan kepada Memorandum. 

BACA JUGA:100 Persen Parpol Diborong, Paslon Adi-Nawawi Mendaftar Lawan Bumbung Kosong 

BACA JUGA:Target KPU Sulit Terwujud: Lawan Kotak Kosong, Partisipasi Pemilih Pilwali Surabaya Diprediksi Turun

Mengapa demikian, lanjut Ikhsan, pasti terdapat sebagian kelompok masyarakat yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Er-Ji di Surabaya selama ini. 

"Mencoblos kotak kosong bisa dijadikan simbol ungkapan ketidak puasan tersebut, " tegas Ikhsan. 

Peneliti lembaga survei Surabaya Survey Center (SSC) ini menjelaskan, konstituen atau basis massa partai-partai yang selama ini tidak mendukung Er-Ji, tidak mungkin serta merta dengan mudah diarahkan untuk memilih Er-Ji.

"Meskipun secara resmi elit partai telah menaruh dukungan kepada pasangan tersebut (Eri-Armuji). Maka pilihan politik yang mungkin bagi mereka adalah memilih kotak kosong, " imbuhnya. 

BACA JUGA:Lawan Kotak Kosong, Pilwali Surabaya Sudah Tak Menarik Lagi

Ikhsan juga mengatakan, golput yang selama ini merasa tidak mendapatkan kanal aspirasi politik, cenderung akan mencoblos kotak kosong. 

"Hal tersebut merupakan sebagai salah satu bentuk simbol perlawanan atau ketidaksetujuan mereka terhadap sistem politik yang berlangsung, " cakapnya. 

Pihaknya juga menelaah bahwa kelompok-kelompok kecil pemilih yang kepentingannya tidak terakomodasi oleh parpol, baik yang mendukung maupun yang tidak mendukung Er-Ji, juga akan cenderung memilih kotak kosong. 

"Misalnya kelompok- kelompok yang ingin maju lewat jalur independen, " jelasnya. 

BACA JUGA:100 Persen Parpol Diborong, Paslon Adi-Nawawi Mendaftar Lawan Bumbung Kosong

Sumber: