Gelar Sarasehan Nasional, Penghayat Kepercayaan Komitmen Tingkatkan Ketahanan Budaya, Sosial dan Ekologi

Gelar Sarasehan Nasional, Penghayat Kepercayaan Komitmen Tingkatkan Ketahanan Budaya, Sosial dan Ekologi

Direktur KMA Sjamsul Hadi memberikan sambutan dalam acara Saresehan Nasional.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) menggelar acara Sarasehan Nasional di Hotel Whyndam Surabaya, Selasa, 20 Agustus 2024.

Agenda yang dihelat lima tahunan ini diselenggarakan bukan hanya sebatas kegiatan rutin, namun juga sebagai ruang bagi penghayat kepercayaan untuk melihat kembali hal-hal yang sudah dilakukan dalam lima tahun ke belakang. Lalu juga merumuskan hal-hal yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.

Direktur KMA Sjamsul Hadi SH MM dalam sambutannya menerangkan bahwa Sarasehan Nasional pada tahun ini mengambil tema Transformasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi secara Berkelanjutan.

BACA JUGA:Kejari Batu Gelar Dialog dengan Penghayat Kepercayaan

Melalui Sarasehan ini, pihaknya mengajak kepada seluruh penghayat kepercayaan untuk dapat mengambil langkah-langkah kemandirian penghayat kepercayaan dan kontribusinya kepada bangsa dan negara.

"Tujuan diadakannya Sarasehan Nasional ini selain meningkatkan kesadaran penghayat kepercayaan dalam mengoptimalkan layanan pemenuhan hak penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, juga untuk meneguhkan komitmen penghayat kepercayaan supaya ikut berperan dan berkontribusi dalam kehidupan sosial dan budaya," terang Sjamsul Hadi.

Total ada sebanyak 153 organisasi penghayat kepercayaan yang dilibatkan dalam Sarasehan Nasional ini. Lalu sejumlah 275 peserta dihadirkan dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari atau pada Senin-Kamis, 19-20 Agustus 2024.

BACA JUGA:8 Cara Membangun Kepercayaan Diri dalam Hubungan

Di samping mengadakan sesi Gelar Wicara dan Sidang Komisi, kegiatan ini juga memfasilitasi para peserta pameran, terutama dari kalangan perempuan penghayat kepercayaan.

Pameran tersebut di antaranya berupa beragam produk bernilai ekonomi dari penghayat kepercayaan seperti makanan, minuman, pakaian, kerajinan dan buku hasil karya penghayat kepercayaan.

"Total ada 20 peserta pameran yang kami libatkan dalam sarasehan ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di Nusantara, mulai dari DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalsel, NTT dan dari perwakilan BPK Wilayah XI," papar Sjamsul.

BACA JUGA:8 Cara Membangun Kepercayaan Diri dalam Hubungan

Saat ini, tambah Sjamsul, ada sekitar 66 ribu jiwa warga Indonesia yang memeluk penghayat kepercayaan.

Berangkat dari sini, pihaknya berharap, Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti dengan rencana aksi penghayat kepercayaan dan pemerintah sebagai langkah mengatasi permasalahan yang dihadapi penghayat kepercayaan.

Sumber: