Peragakan 56 Adegan Pembunuhan Adik Bunuh Kakak di Darmo Indah Selatan, Sodorkan Pisau Dikira Menyerang
Tersangka Putri memperagakan adegan ke-54, usai membunuh Sandra dan melarikan diri. -Oskario Udayana-
Mungkin takut teriakan korban malah membuat warga tahu percekcokan tersebut. Tersangka lantas membekap mulut dan hidung korban hingga beberapa menit. Sampai tubuh korban lemas.
Melihat bibir sang kakak mulai membiru dan tubuhnya tak lagi bergerak. Akhirnya, tersangka melepas kuncian pitingan lengan tangan kirinya dari leher korban.
BACA JUGA:Pakar Pidana Pertanyakan Penanganan Sengketa Waralaba Kampoeng Roti oleh Ditreskrimsus Polda Jatim
"Pisau dipegang, dia mengunci leher korban, sambil ditindih. Korban; wes bunuhen bunuhen (bunuh saya). Sehingga beberapa menit gak ada suara. Dia dilepas setelah dicek bibir membiru," kata mantan Kanit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim itu.
Setelah memastikan kakaknya tak bergerak. Tersangka berupaya menghilangkan jejak perbuatannya dengan cara membuat jenazah seakan-akan meninggal dunia secara wajar akibat bunuh diri.
Caranya, Budi menambahkan, tersangka berupaya membawa tubuh korban ke atas anak tangga di dalam ruang dapur.
Lalu digantung dengan kabel charger gadget warna hitam, agar seolah-olah korban telah melakukan upaya mengakhiri hidup.
Ternyata, rasa iba dan kasihan mendadak muncul dalam benak tersangka. Karena bagaimana pun, korban merupakan kakak kandungnya.
Tak pelak, tersangka membiarkan tubuh korban di atas anak tangga dengan kondisi terduduk setengah tertelungkup dan kedua kaki korban menggantung.
Menurut Budi Waluyo, pada momen itu, tersangka sebenarnya tidak mengetahui pasti kondisi kakaknya, apakah sudah benar-benar tewas atau cuma pingsan.
BACA JUGA:Sempat Babak Belur Dihajar Warga, Polsek Gresik Amankan Maling Motor
Itulah mengapa, tersangka sengaja meletakkan jenazah di lokasi tersebut, lalu kabur meninggalkan rumah secepatnya pada dini hari tersebut.
"Dia berusaha mengaburkan, bahwa korban bunuh diri. Tidak tega karena korban masih kakaknya. Dan mengira kalau nanti kakaknya hidup lagi. Tersangka; Kalau hidup lagi pelaku siap dituntut saya silakan, gitu," terang Budi.
Kemudian dari mana tersangka memiliki kemampuan gulat teknik MMA, Budi mengungkapkan tersangka pernah mengikuti pelatihan gulat MMA sebagai hobi semata, beberapa tahun lalu. Bukan sampai berkarir hingga menjadi atlet.
Namun, tersangka mengaku konsisten melakukan olahraga kebugaran tubuh di pusat kebugaran gym. "Dia pernah ikut pelatihan gulat. Tapi sebagai hobi, bukan atlet. Tapi dia ikut fitnes, suka angkat berat katanya," pungkas Budi. (*)
Sumber: