Eksistensi Pramuka di Era Modern, Pegiat Nilai Diperlukan Revitalisasi

Eksistensi Pramuka di Era Modern, Pegiat Nilai Diperlukan Revitalisasi

Pegiat pramuka di SDN Wonokusumo VI Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Seketaris Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Semampir Mas Riyanto Riadi tak memungkiri bahwa di usia Pramuka yang menginjak 63 tahun, minat siswa terhadap Pramuka cenderung mengalami penurunan dibandingkan dahulu. Terutama di kalangan generasi yang lebih muda.

Menurutnya, dahulu Pramuka menjadi satu-satunya atau salah satu dari sedikit kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia, sehingga partisipasi lebih tinggi. Namun sekarang siswa memiliki berbagai pilihan ekstrakurikuler yang lebih beragam dan lebih sesuai dengan minat mereka. Misalnya, bela diri, olahraga, dan seni.

"Ada banyak faktor  yang membuat siswa kurang minat dengan Pramuka. Salah satunya adanya kompetisi akademis dan nonakademis yang semakin ketat. Sehingga membuat siswa dan orang tua lebih selektif dalam memilih kegiatan yang dianggap paling mendukung prestasi dan pengembangan diri," terangnya, Selasa, 13 Agustus 2024.

Pria yang karib disapa Riyan ini mengatakan, Pramuka telah menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk karakter dan keterampilan sosial siswa. Namun, dengan perubahan zaman dan arus digitalisasi yang kuat, aktivitas Pramuka dianggap kurang relevan oleh generasi muda yang lebih tertarik pada kegiatan yang berhubungan dengan teknologi dan media digital.

BACA JUGA:Pemimpin Berkarakter Pancasila Bisa Dilahirkan Pramuka Lamongan

"Sehingga tantangan Pramuka saat ini adalah bagaimana mereka bisa tetap relevan dan menarik bagi siswa di era digital ini," tandasnya.

Di sisi lain, kata Riyan, bagi sebagian siswa yang masih tertarik pada kegiatan alam terbuka, pengembangan karakter, dan semangat kebersamaan, Pramuka tetap menjadi pilihan yang menarik.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong adanya upaya revitalisasi Pramuka. Misalnya, dengan menyesuaikan program dan metode pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan dan minat generasi saat ini.

"Secara keseluruhan, keberadaan Pramuka perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar tetap dapat memainkan perannya dalam membentuk generasi muda Indonesia yang tangguh dan berkarakter. Salam Pramuka," pungkas Riyan yang juga guru penggerak SDN Wonokusumo VI Surabaya ini.(bin)

Sumber: