Pj Wali Kota Wahyu Hidayat Canangkan Kota Malang Bebas Banjir Tahun 2028

Pj Wali Kota Wahyu Hidayat Canangkan Kota Malang Bebas Banjir Tahun 2028

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat merespons persoalan banjir di Kota Malang pada kegiatan Ngombe STMJ di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.-Biro Malang Raya-

MALANG, MEMORANDUM - Pj Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM mencanangkan Kota Malang bebas banjir pada 2028. Kini sedang dilakukan berbagi skema untuk menyelesaikan persoalan yang menghantui warga Kota Malang ini. 

Penegasan ini disampaikan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di hadapan warga pada kegiatan ‘Ngombe STMJ’ (Ngobrol Mbois Ilakes Senam Tahes Mbois Jumat), di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat 26 Juli 2024.

BACA JUGA:Gus Ipul Belum Jelas, Koalisi Gajah Muncul di Pilkada Kota Pasuruan

Salah satu persoalan yang mengemuka dalam kegiatan ini adalah banjir yang meresahkan masyarakat. 

“Kami ini mengalami masalah banjir yang terjadi secara rutin,” ujar Ketua RW setempat Arsyat yang berkesempatan menyampaikan uneg-uneg secara langsung.

BACA JUGA:Semifinal AFF U-19, Indonesia Diuntungkan Recovery

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat merespons langsung persoalan banjir tersebut dan menyampaikan akan menyelesaikan dengan perencanaan matang serta penanganan secara bertahap. 

“Soal banjir ini perlu perencanaan yang baik dan nanti pada 2028 Kota Malang bebas banjir,” katanya merespons keluhan masyarakat terkait banjir musiman.

Dikatakan, untuk mengatasi persoalan banjir juga perlu adanya kerja sama dan kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Sinergi dan kolaborasi ini dibutuhkan agar persoalan yang berkaitan dengan lingkungan dapat tertangani dengan baik.

BACA JUGA:Indonesia vs Malaysia di Asean U-19 Boys Championship 2024, Pertandingan Syarat Gengsi

Wahyu Hidayat mengatakan penanganan banjir tidak dapat hanya dilakukan satu kawasan, namun juga harus mempertimbangkan kawasan lain. Antara kawawsan tentunya akan saling berkaitan. Ini untuk mengantisipasi terjadinya persoalan baru di kawasan lainnya.

Air menurutnya akan mencari titik rendah sehingga perlu dilakukan pengecekan lapangan dengan cermat untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan air atau banjir. Data lapangan tersebut selanjutnya dikaji dan ditemukan jalan keluarnya. 

“Kita akan membuat (skema, red) penyelesaian banjir, paling tidak dapat mengurangi terjadinya banjir karena untuk mengatasi banjir ini tidak dilakukan secara langsung tapi bertahap,” terangnya.

BACA JUGA:Terkendala Audit, Sengketa Kampoeng Roti Belum Tuntas

Sumber: