Mahasiswa KKN 67 UINSA Gelar Demonstrasi Pembuatan Stik Bayam dan Komposter di Desa Rejoso Kidul

Mahasiswa KKN 67 UINSA Gelar Demonstrasi Pembuatan Stik Bayam dan Komposter di Desa Rejoso Kidul

Para ibu-ibu PKK Desa Rejoso Kidul ikut senang saat diberikan materi pembuatan stik bayam oleh mahasiswa KKN 67 UINSA Surabaya-Biro Pasuruan-

PASURUAN, MEMORANDUM - Kiprah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ternyata masih ditunggu masyarakat. Nilai manfaat yang diberikan mahasiswa KKN hingga kini masih menarik buat desa yang ditempati. 

Seperti halnya yang dilakukan Mahasiswa KKN Kelompok 67 UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Kelompok mahasiswa KKN ini mengadakan kegiatan yang disebut SINAR UMKM (Sinergi, Aksi, dan Inovasi untuk UMKM). Kegiatannya berupa komposter dan pembuatan stik bayam di Desa Rejoso Kidul Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. 

"Acara ini bertujuan untuk memanfaatkan aset desa dan mendukung upaya ramah lingkungan melalui demonstrasi pembuatan stik bayam dan komposter," ujar Multazam, salah satu mahasiswa KKN 67 UINSA pada Selasa 16 Juli 2024.

Kegiatan mahasiswa KKN ini rupanya menarik minta warga-terutama ibu-ibu untuk hadir di Balai Desa. Sekitar 67 orang hadir. Diantaranya Kepala Desa Rejoso Kidul, Hasanudin bersama 34 Kader PKK, 7 Anggota PIK-R dan juga 25 mahasiswa KKN 67 UINSA.  

BACA JUGA:Jelang HSN 2021, Dema Uinsa Gelar Webinar Nasional Santri dan Era Post Truth

Sulthon Falih, mahasiswa KKN 67 UINSA bertugas menjelaskan tentang potensi pengembangan hasil pertanian desa, terutama bayam. Menurutnya, jika bayam mampu diolah menjadi produk bernilai jual tinggi seperti stik bayam. "Desa ini memiliki hasil pertanian sayuran yang melimpah. Namun pengolahannya masih terbatas pada masakan sayur atau penjualan ke pasar besar. Salah satu sayuran yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah bayam, yang kaya akan vitamin dan gizi," jelas Sulthon.

Ia menambahkan jika Bayam, selain bergizi tinggi, juga memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. "Kami mengusulkan ide pembuatan stik bayam untuk meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar," terang Hasanuddin, sang kepala desa. 

Ia menegaskan pengelolaan sayur-sayuran dengan memanfaatkan teknologi modern sangat diperlukan untuk meningkatkan usaha mikro Masyarakat. Maka dari itu, Kades Hasanuddin sangat mendukung inovasi mahasiswa KKN di Rejoso Kidul untuk mendemonstrasikan pembuatan stik bayam. 

Di sisi lain, Multazam memandu demonstrasi memasak stik bayam yang melibatkan mahasiswa KKN, kader PKK, dan anggota PIK-R dalam proses pembuatan hingga pengemasan produk. "Bayam sebetulnya bisa diolah menjadi banyak hal. Contohnya stik bayam ini. Pengemasan yang tepat dapat menambah harga dan prestise produk," kata Multazam.

BACA JUGA:UINSA Bersama ISNU Jatim Galakkan Dakwah Industri Halal

Setelah demonstrasi stik bayam, mahasiswa lainnya, Yahya Vigo dan Mutiara menyampaikan materi tentang pemanfaatan sampah dapur menjadi kompos menggunakan komposter. "Batang sayuran bayam yang tidak terpakai juga dapat digunakan sebagai bahan kompos," jelas Yahya. Kemudian Mutiara menambahkan, "Bahan-bahan ini dicampurkan dengan EM4 dan Molase sebagai aktivator kompos".

Kegiatan mahasiswa KKN 67 UINSA ini diharapkan membuka kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan aset desa dan pentingnya upaya ramah lingkungan.(mh)

Sumber: