Curanmor Marak di Surabaya, Wali Kota Bahas Upaya Penanganan Bersama Forkopimda dan RT/RW

Curanmor Marak di Surabaya, Wali Kota Bahas Upaya Penanganan Bersama Forkopimda dan RT/RW

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM - Pemkot Surabaya memberikan perhatian serius terhadap maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Karenanya, pemkot berencana menggelar pertemuan bersama kepolisian, RT/RW, dan Forkopimda Surabaya untuk membahas solusi komprehensif dalam mengatasi curanmor.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Lelang 887 Unit Kendaraan 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran kepolisian terkait rencana pertemuan dengan perwakilan RT/RW dan Forkopimda. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi komprehensif dalam mengatasi curanmor di Kota Pahlawan.

BACA JUGA:Tekuk 2-0 Filipina, Indonesia Lolos Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 

"Jadi nanti insyaAllah kita akan membuat pertemuan dengan seluruh perwakilan RT/RW, juga dengan kepolisian, sama forkopimda untuk bagaimana penyelesaiannya," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa 11 Juni 2024.

Namun, Wali Kota Eri juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Menurut dia, kemiskinan dan kurangnya rasa empati antar warga, bisa menjadi faktor pendorong terjadinya aksi curanmor.

BACA JUGA:Gol Tendangan Jarak Jauh Tome Haye Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Filipina 

"Karena apa, semakin banyak kemiskinan, maka akan terjadi hal itu. Ini kota besar, ada (warga) yang dari luar-luar itu masuk," ujarnya.

Wali Kota Eri menyadari, untuk mencegah aksi pencurian kendaraan bermotor, tidak bisa hanya mengandalkan pengawasan dari jajaran kepolisian. Namun, kepedulian antar warga terhadap lingkungan, juga berperan penting dalam mencegah aksi kejahatan jalanan.

"Contoh di kampung, masa kita suruh masuk kampung. Berarti maksudnya itu di kampung tetap kita jaga bersama, tapi empati orang kampung juga harus dijaga. Sudah tahu di kampung ada (orang) yang uglak-uglik (jebol) pagar, dibiarkan. Itu berarti kan Pancasila kita tidak berjalan," jelas dia.

BACA JUGA:Sapa Warga saat Cangkruan Kamtibmas, Kapolres Ajak Jaga Kondusifitas Kamtibmas di Bojonegoro 

Wali Kota Eri pun meyakini, dengan menerapkan konsep Kampung Madani, maka angka kejahatan jalanan seperti curanmor dapat dicegah atau ditekan. Sebab, di dalam Kampung Madani, warga mengedepankan gotong-royong untuk menciptakan lingkungan yang aman.

BACA JUGA:Komisi C Ingatkan Pemkab Jombang Jangan Main Proyek: Banyak Pekerjaan Konstruksi melalui E-Purchasing 

"Inilah yang saya hidupkan dengan Kampung Madani. Kampung Madani itu bukan hanya memberi bantuan kepada yang tidak mampu di kampung tersebut, tapi bagaimana menciptakan lingkungan aman dan nyaman," terangnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa koordinasi dengan jajaran kepolisian juga akan dilakukan untuk memperkuat pengamanan di luar kawasan perkampungan.

BACA JUGA:Wakil Ketua Dewan Desak Pemkab Keluarkan SK Perpanjangan Jabatan Kades 

"Selain itu kami juga koordinasi dengan kepolisian untuk jaga yang di luar perkampungan. Jadi beban kita terbagi, insyaAllah begitu," tandasnya. (*)

Sumber: