Khofifah Inginkan Tancap Gas dengan CETAR

Khofifah Inginkan Tancap Gas dengan CETAR

SURABAYA - Setelah sempat menggelar sujud syukur di Masjid Al Akbar atau Masjid Agung Surabaya (MAS) dan konvoi melalui jalur protokol di Kota Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya Emil Elestianto Dardak akhirnya memenuhi janjinya untuk berpidato kerakyatan di area Tugu Pahlawan, Kamis (14/2) sore. Menariknya, dalam pidatonya selain mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim yang telah memercayai dan memilihnya dalam pilgub, Khofifah juga sempat memuji rivalnya Gus Ipul-Puti. Diapun berjanji akan mengakomodir program-program Gus Ipul dan Mbak Puti. “Saya dan Mas Emil Dardak menyampaikan terima kasih bahwa masyarakat Jatim telah melakukan proses demokrasi pada Pilgub Jatim pada Juni lalu. Kebetulan rakyat Jatim menurut penghitungan KPU Jatim dimenangkan oleh Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak,” kata Khofifah. Ditambahkan Khofifah, keduanya merupakan warga Jatim yang siap melayani semua. “Kami punya Nawa Bhakti Satya (Sembilan Program yang kita ingin bhaktikan untuk memulyakan masyarakat Jatim). Kami ingin para petani, para nelayan mulia keluarganya, para guru-guru termasuk saudara – saudaraku teman-teman Gojek mulia hidupnya, mulia keluarganya. Seluruh warga Jatim, kami ingin menyampaikan pada sore hari ini (kemarin, red) bahwa saya dan Mas Emil siap melayani panjenengan semuanya,” ungkap Khofifah. Bagaimana cara Khofifah-Emil membuktikan? “Kami ingin memeras Nawa Bhakti Satya menjadi CETAR, C-nya adalah cepat, kalau ada masalah dengan rakyat maka seluruh ASN yang ada di pemprov Jatim harus cepat memberikan layanan,” jelas Khofifah. Kemudian E-nya adalah efektif. “Kami ingin penyelenggaraan pemerintahan di Jatim berjalan efektif, efisien, tidak ada pemborosan, dan tidak ada penyalahgunaan uang negara,” tegas dia. Kemudian T-nya adalah tanggap. “Kami ingin ASN di dalam jajaran Pemprov Jatim tanggap terhadap kebutuhan rakyatnya,” ujar Khofifah. Imbuh Khofifah, T-nya juga transaparan, transparansi adalah menjadi bagian yang ingin disampaikan ke rakyat Jatim. Duit pemprov berapa, dipakai untuk apa, manfaatnya untuk siapa dan masa depan anak-anak di Jatim dapat harapan seperti apa. Kemudian R-nya adalah responsif, seluruh jajaran Pemprov Jatim. “Kami semua akan menjadi bagian yang berharap bisa memberikan respon cepat pada berbagai layanan-layanan yang harus kami lakukan untuk percepatan kesejahteraan, kemakmuran ke masyarakat Jatim,” kata Khofifah. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Gus Ipul dan Mbak Puti. Mbak Puti dengan besar hati ke rumah saya, dan dengan besar hati pula Gus Ipul juga ke rumah. Maka pada saat ini kami ingin menyampaikan program-program yang sudah dirumuskan Gus Ipul-Mbak Puti, saya dan Mas Emil sudah ijin untuk kita akomodir di dalam program membangun Jatim 5 tahun yang akan datang,” papar Khofifah. Sementara itu, Emil Dardak yang juga sempat memberikan sambutan mengungkapkan bila dia merasa bangga dengan Khofifah yang merupakan gubernur perempuan pertama di Jatim. “Jawa timur memasuki babak baru dan pembangunan harus berjalan terus,” ungkap Emil. Dia merasa bangga bukan hanya untuk mewakili kaum milenial, bukan untuk berpikir hari ini tapi untuk 50 hingga 100 tahun ke depan. Emil mengaku juga punya sedikit pengalaman saat menjadi Bupati Trenggalek yang mendapati warga miskin, saat dibuka lemarinya ada kartu keluarga sejahtera (KKS). “Kartu itu ternyata dari Ibu Khofifah,” tandas Emil. (yok/nov)

Sumber: