Hadirkan Juri dari Malaysia di Surabaya Tourism Award 2024: 30 Finalis Telah Terpilih

Hadirkan Juri dari Malaysia di Surabaya Tourism Award 2024: 30 Finalis Telah Terpilih

Tim penilai Surabaya Tourism Award 2024 telah mengumumkan nama-nama finalis dari kategori hotel dan objek wisata. -Harian Disway.-

SURABAYA, MEMORANDUM-Tim penilai Surabaya Tourism Award 2024 telah mengumumkan nama-nama finalis dari kategori hotel dan objek wisata. Masing-masing terdiri dari 15  finalis, dan mereka akan bertanding untuk memperebutkan gelar terbaik.

Pada 17 Mei 2024, tim penilai Surabaya Tourism Award (STA) 2024 telah merampungkan proses seleksi. Puluhan peserta kategori hotel dan objek wisata terjaring menjadi masing-masing 15. Maka jumlah keseluruhan terdapat 30 finalis.

BACA JUGA:Pria di Gresik Rudapaksa Gadis 13 Tahun, Pamit ke Orang Tua Ajak Korban Selawatan

Terdapat para tim penilai dalam ajang tersebut. Yakni: Doan Widhiandono, dosen FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sekaligus Wapimred Harian Disway; Dr Azila Azmi, Associate Professor Universiti Teknologi MARA-Malaysia; Martha, sekretaris Forkom Objek Wisata; Icha, Disporabudpar Surabaya; Sujay Asmed, Ketua HPI Jatim; Bambang Hermanto, Penasihat Casagrande; Nadya, pengurus PHRI Surabaya, dan Agoes Tinus Lis Indrianto, juri sekaligus penanggung jawab STA.

Dr Azila merupakan seorang tim penilai yang dihadirkan dari Malaysia. Vivian Vanessa, Ketua STA 2024 mengatakan, "Dr Azila mewakili sudut pandang dari luar-Indonesia. Bagaimana beliau menilai objek wisata dan hotel di Surabaya. Cukup menarikkah, dan apa saja yang perlu dipertimbangkan."

Doan, salah seorang juri, menyebut bahwa keseluruhan finalis yang terpilih telah siap dengan keunggulan mereka masing-masing. Itu dibuktikan melalui proses seleksi yang ketat. "Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini para calon peserta STA 2024 melalui proses pendaftaran. Maka tentu mereka sudah sangat siap dengan segala potensinya," ujarnya.

BACA JUGA:Dr Mia Amiati SH MH, Kajati Jatim yang Punya YouTube Channel Khusus Cover Lagu

Proses penilaian tersebut dilakukan via zoom. Agoes Tinus, penanggung jawab STA, menyebut bahwa ada nama-nama baru yang terpilih untuk berkompetisi dalam ajang Surabaya Tourism Award 2024.

Salah satunya adalah Artotel TS Suites Surabaya. Hotel yang ada di Jalan Hayam Wuruk, Surabaya, itu menjadi nominasi kategori Best Tourism Promotion and Services. Berdasarkan penilaian, hotel tersebut mendapat skor total sebesar 26 poin.

BACA JUGA:Satlantas Polres Lumajang Gelar Rapat Koordinasi Penutupan Jalan Lumajang-Malang

Menurut Agoes, tim penilai menyimpulkan bahwa Artotel merupakan salah satu hotel yang konsisten membuat promosi dan layanan wisata untuk wisatawan yang berkunjung dan stay di hotel tersebut. 

Kemudian terdapat Elmi Hotel yang masuk dalam kategori Best Local Dishes. "Para juri menilai bahwa Elmi Hotel konsisten dengan menu-menu makanan tradisional mereka. Rasa dan kualitasnya pun terjaga. Masyarakat banyak yang tertarik dengan menu tersebut. Sisi atraksi Elmi ada di restorannya itu," ungkap Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra itu.

Dalam kategori itu, Elmi bersaing dengan dua finalis lainnya. Yakni JW Marriott Hotel Surabaya dan Platinum Hotel Tunjungan Surabaya. 

Sedangkan untuk Kampung Wisata Peneleh, awalnya pengelola mendaftarkan kawasan itu dalam kategori Education and History Tourism atau Wisata Pendidikan dan Sejarah. 

Namun, karena karakter kampung tersebut bisa berdiri dan lebih cenderung sebagai kampung wisata, maka tim penilai memasukkannya dalam kategori "Kampoeng Tourism" atau Wisata Kampung.

"Peneleh dinilai sebagai wisata berbasis kampung, produknya adalah sejarah dan budaya," ungkapnya. Dalam kategori itu, Kampung Wisata Peneleh bersaing dengan dua finalis lainnya. Yakni Kampung Lawas Maspati dan Wisata Kampung Pecinan.

Dalam ajang STA 2023 silam, Pura Agung Jagat Karana Surabaya mendapat gelar juara II kategori Service Excellence. Namun, tahun ini pura tersebut masuk dalam kategori Culture and Religion Based Tourism atau Wisata Budaya dan Keagamaan.

"Pura Agung Jagat Karana kental dengan suasana religi dan budaya. Di situ terdapat kegiatan kebudayaan seperti tari-tarian, juga letaknya di tepi laut sering jadi persinggahan perahu-perahu wisata," ujarnya.

Sumber: