Darimana Keuntungan Tim F1 Berasal?

Darimana Keuntungan Tim F1 Berasal?

Di balik gemerlap balapan dan hingar bingar teknologi, terdapat pertanyaan besar: Bagaimana tim-tim F1 menghasilkan uang?--Tangkapan layar youtube

MEMORANDUM - Formula 1 (F1) merupakan salah satu olahraga termahal di dunia. Di balik gemerlap balapan dan hingar bingar teknologi, terdapat pertanyaan besar: Bagaimana tim-tim F1 menghasilkan uang?

Biaya operasional tim F1 tidak main-main. Rata-rata, tim menghabiskan sekitar 158 juta Poundsterling per musim. Dana ini dialokasikan untuk berbagai keperluan, di antaranya:

Pengembangan Mobil dan Komponen: Merancang dan membangun mobil F1 mutakhir membutuhkan dana besar untuk pengujian terowongan angin, tes trek, dan pengembangan komponen.

Gaji Karyawan: Tim F1 mempekerjakan puluhan ribu orang, termasuk insinyur, mekanik, ahli strategi, dan tentu saja, pembalap.

Gaji mereka, terutama pembalap top seperti Lewis Hamilton yang meraup 40 juta Poundsterling di tahun 2020, menjadi beban pengeluaran yang signifikan.

Produksi Mobil dan Suku Cadang: Memproduksi mobil F1 baru dan suku cadang untuk balapan dan latihan memakan biaya yang tidak sedikit. Biaya ini bisa mencapai 10 juta Poundsterling per mobil.

Operasional Tim: Logistik, perjalanan, keramahan, dan biaya operasional lainnya juga berkontribusi pada pengeluaran tim F1.

Namun Meskipun terkesan glamor, tidak semua tim F1 menghasilkan keuntungan. Berikut beberapa sumber pendapatan utama mereka seperti

Pembayaran dari Formula One Management (FOM): FOM, penyelenggara F1, mendistribusikan uang kepada tim berdasarkan berbagai faktor, seperti performa di musim sebelumnya, lama partisipasi di F1, dan popularitas tim.

Tim papan atas seperti Red Bull dan Mercedes menerima lebih banyak uang dibandingkan tim yang lebih kecil.

Sponsor: Logo sponsor terpampang di mobil dan pakaian tim, menghasilkan pendapatan penting. Sponsor utama seperti Petronas dan INEOS bisa menyumbang hingga 70 juta Poundsterling per musim.

Investor: Tim F1 sering kali didukung oleh investor individu atau perusahaan besar, seperti Daimler untuk Mercedes. Investor ini menyuntikkan dana dan bisa mendapatkan keuntungan dari kesuksesan tim.

Driver Bring-in: Dalam beberapa kasus, pembalap membawa dana sponsor mereka sendiri untuk mendapatkan kursi di tim. Rio Haryanto, pembalap F1 Indonesia pertama, adalah contohnya.

Meskipun profit menjadi titik tujuan utama bagi sebagian besar bisnis, F1 memiliki nuansa yang berbeda. Bagi tim-tim F1, prestise, citra merek, dan pengembangan teknologi menjadi faktor penting.

Tim papan atas seperti Ferrari dan Mercedes menggunakan F1 sebagai platform untuk menunjukkan keunggulan teknologi mereka, meningkatkan citra merek global, dan menarik konsumen baru. Keuntungan finansial, meskipun penting, bukanlah satu-satunya tolok ukur kesuksesan.

Dunia finansial Formula 1 kompleks dan menarik. Tim-tim F1 dihadapkan dengan biaya besar dan harus mencari berbagai cara untuk menghasilkan pendapatan.

Meskipun profit menjadi tujuan utama, F1 juga menawarkan nilai lain seperti prestise, citra merek, dan pengembangan teknologi. (mg20)

Sumber: