umrah expo

Polsek Lakarsantri Monitoring Bekas Tower Trans 7 di Sambikerep Surabaya

Polsek Lakarsantri Monitoring Bekas Tower Trans 7 di Sambikerep Surabaya

Polsek Lakarsantri melaksanakan monitoring di lokasi bekas Tower Pemancar Trans 7 yang kini digunakan oleh TVRI di wilayah Sambikerep.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya melaksanakan monitoring dan pemantauan ketat di lokasi bekas Tower Pemancar Trans 7 yang kini disewakan kepada TVRI, berlokasi di wilayah Sambikerep, Surabaya, Jumat 17 Oktober 2025 sekira pukul 10.00 WIB.

Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan pemantauan keamanan menyusul merebaknya tagar #BoikotTrans7 di media sosial.


Mini Kidi--

Tagar tersebut muncul akibat tayangan liputan jurnalis Trans 7 mengenai kehidupan pondok pesantren yang dinilai menimbulkan kontroversi dan mendapat reaksi dari kalangan santri.

Selain itu, monitoring juga dilakukan sebagai langkah pencegahan dini terhadap potensi Aksi 54 dari kalangan santri Pasuruan yang dikabarkan akan bergerak menuju wilayah Kota Surabaya.

BACA JUGA:Polsek Lakarsantri Stabilkan Harga Pangan Lewat Gerakan Beras Murah di Lontar Surabaya

Giat monitoring dipimpin langsung oleh Kapolsek Lakarsantri Kompol Sandi Putra S.I.K., M.Si., CPHR, didampingi Pawas Aiptu Anggoro serta melibatkan personel dari unit patroli dan piket intelkam.

Hingga laporan ini dibuat, personel Polsek Lakarsantri masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan, dan situasi di sekitar bekas tower pemancar tersebut terpantau aman dan terkendali.

BACA JUGA:Antisipasi Aksi 54 Santri Pasuruan, Polsek Lakarsantri Perketat Pengamanan Pemancar Trans 7

Kapolsek Lakarsantri Kompol Sandi Putra S.I.K., M.Si., CPHR, menyampaikan pentingnya langkah proaktif tersebut.

“Kami melakukan monitoring di lokasi bekas Tower Pemancar Trans 7 yang sekarang digunakan oleh TVRI sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi dampak dari isu nasional yang sedang berkembang, khususnya terkait tagar #BoikotTrans7 dan rencana aksi dari rekan-rekan santri Pasuruan di Surabaya. Kami memahami sensitivitas isu yang menyangkut marwah pondok pesantren dan kiai,” terangnya.

Sumber: