Terjebak Narsisme, Dokter FK Untag Surabaya Minta Waspadai Gejala NPD di Era Media Sosial
dr Adinda Istantina.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Medtalk bersama Fakultas Kedokteran (FK) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) SURABAYA kembali hadir dengan tema yang sangat relevan di tengah masyarakat.
Yakni, Self-Love atau Self-Obsessed?: Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik atau NPD.
Kali ini, dr Adinda Istantina SpKJ, seorang dosen dari FK Untag Surabaya, membagikan wawasan mendalam mengenai Narsistic Personality Disorder (NPD) yang belakangan ini menjadi sorotan.
BACA JUGA:Helat Lomba Sketsa dan Melukis Koblen, Untag Surabaya Siapkan Hadiah Beasiswa Penuh

Mini Kidi--
Menurut Dinda, sapaan akrabnya, NPD adalah gangguan mental yang ditandai oleh tiga ciri utama yaitu rasa superioritas berlebihan, kebutuhan akan validasi atau pujian, dan kecenderungan meremehkan orang lain.
Sayangnya, penderita NPD sering kali tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan ini.
"Penderita NPD umumnya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan kepribadian narsistik, karena memiliki kecenderungan untuk merasa selalu benar dan menganggap pandangan atau pendapat orang lain sebagai sesuatu yang salah," jelas Dinda, Kamis, 22 Mei 2025.
BACA JUGA:Untag Surabaya Buka 3 Prodi Baru, Salah Satunya AIRO
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) of Diseases Disorders, Dinda memaparkan sembilan gejala NPD yang umum ditemukan.
Penderita NPD mungkin menunjukkan lima di antaranya, seperti percaya diri berlebihan, haus validasi, merasa berhak diistimewakan, fantasi kesuksesan, kebutuhan kekaguman yang ekstrem, kurangnya empati, rasa iri (atau menganggap orang lain iri padanya), sombong, angkuh, dan sensitif terhadap kritik.
Ironisnya, Dinda juga menyoroti bagaimana media sosial dapat menjadi pemicu gejala NPD pada generasi muda.
BACA JUGA:Jawab Tuntutan Industri Modern, Untag Surabaya Luncurkan Prodi Teknologi Rekayasa Manufaktur
"Media sosial merupakan sarana validasi instan," ujarnya.
Sumber:

