Jalan Penghubung Ngopak-Banyubiru Rusak Parah, Warga Pasuruan Timur Geram

Jalan Penghubung Ngopak-Banyubiru Rusak Parah, Warga Pasuruan Timur Geram

Kondisi jalan rusak di jalur Ngopak-Banyubiru. -Muhamad Hidayat-

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Kondisi memprihatinkan terlihat di jalan penghubung Ngopak-Banyubiru. Jalanan tersebut menjadi urat nadi menuju sejumlah destinasi wisata unggulan di wilayah timur Kabupaten Pasuruan.

 BACA JUGA:Jalan Rusak Winongan Dapat Perhatian Serius Dewan

Rusaknya jalan inilah yang menuai keluhan dari warga setempat. Kerusakan parah dan kurangnya perawatan jalan ini dinilai sangat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat serta kenyamanan para wisatawan.


Mini Kidi-- 

Muhammad, warga yang rutin melintasi jalur tersebut, mengungkapkan kekecewaannya, pada Selasa 13 Mei 2025.

"Padahal jalan ini jalur utama menuju tempat wisata Banyubiru, tapi kondisinya rusak parah dan terkesan tidak terawat," ujarnya dengan nada kecewa.

BACA JUGA:PAD Sektor Wisata Diproyeksi Naik, Banyubiru Jadi Andalan 

Lebih lanjut, Muhammad berharap Bupati Pasuruan Mas Rusdi dapat turun langsung meninjau kondisi infrastruktur jalan di wilayah timur.

Menurutnya, kerusakan jalan tidak hanya terjadi pada ruas Ngopak-Banyubiru saja, melainkan juga di banyak titik lain dengan kondisi yang lebih memprihatinkan.

"Harapan besar kami, Bapak Bupati berkenan melihat langsung kondisi di wilayah timur ini. Bukan hanya satu jalan yang rusak, tapi banyak sekali," tegasnya.

BACA JUGA:Bupati Pasuruan: Banyubiru Perlu Dirombak, Harus Jadi Ikon Kebanggaan Masyarakat  

Aspirasi warga ini pun mendapat perhatian dari anggota legislatif. Politisi Partai NasDem, Eko Suryono menyatakan, keluhan tersebut merupakan cerminan nyata kekecewaan masyarakat Pasuruan Timur yang merasa diabaikan terkait perbaikan infrastruktur jalan selama bertahun-tahun.

"Ini adalah suara hati dari banyak warga Pasuruan Timur yang sudah sangat kecewa, karena perbaikan jalan tak kunjung terealisasi," ungkap Eko saat dikonfirmasi.

Eko menegaskan, pihaknya akan terus mendorong pemerintah daerah untuk menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama. Ia menyoroti adanya ketidakseimbangan pembangunan yang signifikan antara wilayah timur dan barat Kabupaten Pasuruan.

"Sangat jelas terlihat adanya ketimpangan pembangunan antara wilayah timur dan barat. Oleh karena itu, perbaikan jalan di wilayah timur harus menjadi prioritas utama," imbuhnya.

Sebagai solusi cepat, Eko mengusulkan agar pemerintah daerah segera memanfaatkan dana tak terduga (BTT) untuk mempercepat proses perbaikan jalan yang rusak.

Langkah ini dinilai penting untuk meredam kekecewaan masyarakat yang semakin meluas.

"Dana BTT bisa segera dialokasikan agar perbaikan dapat segera dieksekusi. Ini penting untuk mencegah timbulnya kemarahan yang lebih besar dari masyarakat," jelasnya.

Kini, masyarakat Pasuruan Timur menanti respons konkret dari pemerintah daerah. Mereka berharap pemerintah tidak hanya mendengarkan keluhan, tetapi juga segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang memprihatinkan ini.

Sebab, kondisi jalan yang rusak tidak hanya menghambat aksesibilitas, tetapi juga berpotensi merusak sektor pariwisata dan perekonomian warga setempat. (kd/mh)

Sumber: