Jembatan Penghubung Antarkecamatan di Pasuruan Terputus
Kondisi jembatan yang ambrol di Dusun Karangati, Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo.-Muhamad Hidayat-
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Pasuruan kembali memakan korban. Sebuah jembatan penghubung antarkecamatan, tepatnya di Dusun Karangati, Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo, dilaporkan ambrol pada Selasa 13 Mei 2025 sekitar pukul 05.00 WIB.
BACA JUGA:Jembatan dan Tanggul Baru Pulihkan Desa Lumbang
Diduga kuat, ambrolnya jembatan disebabkan oleh dinding penahan yang tidak mampu menahan kondisi tanah yang labil akibat curah hujan yang tinggi.

Mini Kidi--
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan langsung bergerak setelah menerima laporan kejadian tersebut. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menyatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
"Setelah menerima laporan, tim kami segera turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi. Saat ini, akses jalan menuju jembatan telah kami tutup dengan memasang garis polisi (police line) demi keamanan warga," ujar Sugeng di lokasi kejadian.
Menurut penuturan Lailatul, warga setempat, jembatan yang ambrol ini merupakan jalur vital yang menghubungkan Dusun Wonoanyar, Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo, dengan Dusun Puntir, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari.
BACA JUGA:Pemasangan Box Culvert di Jembatan Dermo, Jalan Nasional Crowded
"Jembatan ini adalah akses terdekat bagi kami jika ingin menuju Desa Martopuro. Sekarang, dengan kondisi jembatan seperti ini, kami terpaksa harus memutar melalui jalur utara yang jarak tempuhnya mencapai sekitar 7 kilometer," keluh Lailatul.
Menyikapi situasi darurat ini, Kepala Desa Karangjati Anyar, Ashari mengambil inisiatif dengan mengerahkan warganya untuk membangun jembatan darurat dari bambu. Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk memfasilitasi pejalan kaki.
"Karena jembatan utama ambrol dan rusak parah, untuk sementara waktu kami berupaya membangun jembatan darurat yang bisa dilalui pejalan kaki. Namun, untuk kendaraan roda dua, warga terpaksa harus mengambil jalur alternatif yang lebih jauh melalui Desa Pakijangan," terang Ashari.
Lebilh lanjut, Ashari me,nambahkan jika jembatan yang ambrol tersebut dibangun sekitar 2014. Pada awalnya jembatan tersebut terbuat dari papan kayu.
BACA JUGA:Kapolsek Nguling Cek Jembatan Penghubung Pasuruan – Probolinggo
Pihak BPBD Kabupaten Pasuruan belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai langkah-langkah perbaikan jembatan yang ambrol tersebut. Namun, dengan adanya inisiatif dari pemerintah desa dan partisipasi warga, diharapkan aksesibilitas antar wilayah dapat segera pulih. (kd/mh)
Sumber:

