umrah expo

50 Juta Warga Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ungkap Masalah Kesehatan Masyarakat

50 Juta Warga Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ungkap Masalah Kesehatan Masyarakat

Program CKG yang berlangsung sejak 10 Februari hingga 4 November 2025 mencatat partisipasi publik yang luar biasa.-Istimewa-

JAKARTA, MEMORANDUM.CO.ID - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencatat capaian bersejarah dengan lebih dari 50,5 juta peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA:Jonan: Program Prabowo Pro Rakyat dan Punya Multiplier Effect

Partisipasi besar pada Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo ini sekaligus mengungkap gambaran kesehatan masyarakat, yakni tingginya proporsi warga dewasa yang kurang aktivitas fisik mencapai 95,8 persen, serta temuan signifikan pada kesehatan gigi, obesitas, dan tekanan darah.


Mini Kidi--

Program CKG yang berlangsung sejak 10 Februari hingga 4 November 2025 mencatat partisipasi publik yang luar biasa. Dari 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang telah mengikuti pemeriksaan Kesehatan.

BACA JUGA:Ekonom Global: Indonesia Teladan Ketahanan Makro di Tengah Turbulensi Dunia

Kegiatan CKG umum mencatat 34,3 juta kehadiran peserta, sementara CKG sekolah diikuti oleh 16,2 juta peserta yang hadir.

Meski capaian tersebut membanggakan, data CKG menunjukkan tantangan besar di bidang kesehatan masyarakat. Berdasarkan data akhir Oktober 2025, pada kelompok dewasa, hampir seluruh peserta masuk kategori kurang aktivitas fisik (96 persen), disusul karies gigi (41,9 persen), obesitas sentral (32,9 persen), overweight dan obesitas (24,4 persen). Temuan ini mengonfirmasi bahwa penyakit tidak menular masih menjadi ancaman utama bagi kelompok produktif.

BACA JUGA:Ekonom Global Apresiasi Kinerja Ekonomi RI: Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Terjaga

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keberhasilan partisipasi masyarakat menunjukkan meningkatnya kesadaran publik, sekaligus membuka ruang besar untuk memperkuat program promotif dan preventif.

“Pencapaian lebih dari 50,5 juta peserta merupakan tonggak penting bagi upaya kesehatan nasional. Namun data CKG juga memberi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus semakin menjadi prioritas bersama,” ujar Menkes Budi di Jakarta, Rabu 5 November 2025.

BACA JUGA:Ekonom Global Kagumi Konsistensi Kebijakan Indonesia: Stabilitas dan Pertumbuhan Bisa Koeksis

Menkes menegaskan bahwa CKG bukan sekadar pemeriksaan massal, tetapi merupakan instrumen strategis untuk deteksi dini dan tatalaksana dini untuk penyakit. Semakin dini penyakit ditangani dan diobati maka peluang sembuh menjadi lebih baik sehingga seseorang akan terhindar dari penyakit katastropik dan kecacatan bahkan kematian.

“Program ini bukan hanya soal jumlah peserta, tapi bagaimana hasilnya kita gunakan untuk memperkuat kebijakan, layanan kesehatan, dan intervensi di masyarakat,” tambah Budi.       

Sumber:

Berita Terkait