Gedung Mangkrak di Ngagel Kini Jadi Sarang Ular
Gedung mangkrak di Jalan Ngagel kini jadi sarang ular dan membahayakan warga Jalan Upa Jiwa. -Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sebuah gedung mangkrak di Jalan Upa Jiwa, Kelurahan Ngagel, menjadi ancaman bagi warga sekitar. Bangunan bertingkat tersebut tak hanya membahayakan karena kondisinya yang memprihatinkan, namun juga menjadi sarang ular cobra dan phyton, bahkan sampai memangsa ayam warga.
BACA JUGA:Dua Bangunan Mangkrak Nunggak PBB Miliaran Rupiah
Ketua RT 01 setempat, Nasir, mengungkapkan kekhawatirannya sejak masa pembangunan gedung. Triplek-triplek bekas bekisting yang berjatuhan sempat mengancam keselamatan warga, meskipun tidak sampai menimbulkan korban.

Mini Kidi--
Warga sempat berinisiatif membersihkan triplek-triplek tersebut untuk mencegah kecelakaan.
"Triplek-tripleknya berterbangan dan jatuh ke permukiman warga. Namun tidak sampai ada korban. Saya sempat naik ke atas gedung membersihkan triplek-triplek yang menempel di gedung agar tidak jatuh,"kata Nasir.
BACA JUGA:Gedung Mangkrak Belasan Tahun di Surabaya Jadi Pemandangan Buruk dan Ancaman Roboh
Kondisi gedung yang semakin memprihatinkan membuat lantai bawahnya ditumbuhi semak belukar, menjadi habitat bagi ular dan hewan liar lainnya.
"Hingga kini saya tidak tahu pemilik gedung siapa. Di dalam dijadikan sarang hewan liar seperti ular cobra dan pyhton dan pernah makan ayam milik warga," ujar Nasir.
Kondisi gedung yang semakin memprihatinkan membuat lantai bawahnya ditumbuhi semak belukar, menjadi habitat bagi ular dan hewan liar lainnya. "Hingga kini saya tidak tahu pemilik gedung siapa. Di dalam dijadikan sarang hewan liar seperti ular cobra dan pyhton dan pernah makan ayam milik warga," ujar Nasir.
Nasir mengaku, telah berulang kali melaporkan kondisi gedung ini kepada pihak Kelurahan Ngagel dan DPRD, namun hingga kini belum ada tindak lanjut. Yang menjadi prioritas utama warga adalah mengatasi ancaman dari material bangunan yang rawan jatuh dan hewan-hewan berbahaya.
Harapan Nasir untuk bangunan roboh kemungkinan besar tidak, material yang jatuh dan hewan liar itu yang dikawatirkan warga. Tidak ada perawatan gedung selama ini.
"Kami koordinasi dengan pihak kelurahan mengaku tidak pernah ditemukan siapa pemilik gedung. Untuk saat ini dampaknya belum terlihat," pungkas Nasir.
Hal senada juga dikatakan Riyanto, warga sekitar, bahwa gedung tersebut pembangunannya mangkrak sejak 2001. Penyebabnya hingga kini masih misterius. Meskipun dijaga oleh empat orang, gedung tersebut tetap menjadi sarang ular dan akses masuknya dibatasi karena keberadaan hewan liar. Beberapa pihak pernah mencoba membeli gedung tersebut, namun urung setelah melihat kondisinya.
Bangunan yang rencananya akan dijadikan ruko ini kini menjadi sorotan karena pemiliknya yang tak diketahui dan kondisi yang membahayakan warga.
"Meski mangkrak, gedung yang rencana mau dijadikan ruko itu sering dihampiri oleh beberapa orang untuk membelinya. Tapi setelah itu tidak kembali lagi. Bangunannya mungkin garapannya jelek," tandas Riyanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Lilik Arijanto saat dikonfirmasi terkait pengawasan bangunan mangkrak di Surabaya melalui nomor WhatsApp-nya belum merespons. (rio)
Sumber:



