Warga Tegal Mulyorejo Keluhkan Penurunan Kualitas Air Sungai Akibat Limbah Rumah Tangga

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Warga Tegal Mulyorejo Baru, Kejawan Putih Tambak, Surabaya, mengungkapkan perubahan signifikan pada kondisi sungai yang berada di tengah permukiman mereka. 

BACA JUGA:Warga Mojo Keluhkan Sungai Dangkal

Kamiyo, warga setempat, menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, sungai ini telah mengalami transformasi yang cukup drastis, terutama dalam hal luasnya dan fungsi sosialnya bagi masyarakat sekitar.

--

Menurut Kamiyo, 30-35 tahun lalu, sungai tersebut memiliki lebar yang lebih besar dibandingkan saat ini.

"Dulu, air laut bisa masuk dengan bebas ke sungai ini, tetapi seiring waktu, ada perubahan sungai karena pembangunan Pakuwon untuk memperluas lahan permukiman," ujarnya. 

Selain perubahan fisik, fungsi tradisional sungai sebagai sumber air bersih dan tempat mandi juga mulai berkurang.

BACA JUGA:Sungai Dangkal di Kapas Lor Surabaya Ancaman Lingkungan dan Kesehatan Warga

"Dulu, penduduk setempat biasa menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci namun, seiring waktu, kualitas air semakin memburuk akibat limbah rumah tangga yang masuk melalui saluran drainase," kata Kamiyo.  

Warga setempat mengeluhkan dampak banjir yang sering terjadi ketika musim hujan tiba dan pasang air laut.

"Air hujan yang masuk dari saluran ITS sering kali tidak bisa keluar dengan cepat, ditambah debit sungai dari laut sehingga menyebabkan genangan di sekitar jalan raya, jika terus dibiarkan, risiko banjir akan semakin besar," ungkap Kamiyo.  

BACA JUGA:Atasi Banjir, DSDABM Normalisasi Sungai Dangkal

Selain itu, Kamiyo menyoroti adanya busa yang terlihat ketika pompa kontrol air dinyalakan. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa busa ini hanya bersifat sementara dan akan hilang setelah aliran air normal kembali.

"Busa ini muncul karena aliran air yang kuat dari pompa menyebabkan sedimen dan limbah di dasar sungai terangkat ke permukaan," tutupnya. (yat)

Sumber: