Porprov Jatim 2025: IBCA MMA Kabupaten Malang Ancam Tarik Dukungan, Tuding Ada Manipulasi Hasil Pertandingan
Atlet cabang olahraga (cabor) Indonesia Beladiri Campuran Amatir (IBCA) Mixed Martial Arts (MMA). -Achmad Tauchid-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025 diwarnai protes keras.

Mini Kidi--
Pengurus cabang olahraga (cabor) Indonesia Beladiri Campuran Amatir (IBCA) Mixed Martial Arts (MMA) Kabupaten Malang secara resmi melayangkan surat keberatan kepada Ketua Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Jatim. Mereka menuding adanya manipulasi hasil pertandingan yang mencederai semangat sportivitas dan integritas olahraga.
BACA JUGA:Derby Malang di Porprov IX: Tim Voli Pantai Putra Kabupaten Malang Tumbang oleh Kota Malang
Ketua IBCA MMA Kabupaten Malang, Nurcholis, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk menarik dukungan logistik dan fasilitas yang telah disediakan sebagai tuan rumah jika surat keberatan mereka tidak segera ditindaklanjuti secara adil dan transparan.
BACA JUGA:Lolos Dramatis, Sepak Bola Putra Kabupaten Malang Amankan Tiket 8 Besar Porprov IX Jatim
"Kami juga akan mempertimbangkan untuk menarik dukungan, logistik dan fasilitas yang kami sediakan sebagai bentuk penolakan terhadap praktik yang mencederai sportivitas dan keadilan dalam pertandingan," tegas Nurcholis pada Selasa, 24 Juni 2025.
BACA JUGA:Kobarkan Semangat Juara, Api Obor Porprov IX Jatim Tiba di Kabupaten Malang
Ada empat poin utama yang menjadi dasar keberatan IBCA MMA Kabupaten Malang:
- Kasus Nadiatus Silvia (Kategori Standfight 15/17 tahun, kelas 56,7 kg): Pada partai ke-137, IBCA MMA Kabupaten Malang mengklaim atlet mereka, Nadiatus Silvia, seharusnya dinyatakan menang berdasarkan teknik dan skor pertandingan. Namun, kemenangan tersebut diduga dimanipulasi dan dibatalkan secara tidak berdasar oleh Inspektur Pertandingan. Bukti rekaman video disebut-sebut menunjukkan dominasi teknik yang signifikan oleh atlet Nadiatus Silvia.
- Kasus Shabrina Amraini (Kategori Standfight 15/17 tahun, kelas 52,2 kg): Hal serupa terjadi pada partai ke-134 yang melibatkan atlet Shabrina Amraini. Atlet ini juga diklaim menunjukkan keunggulan teknik dan performa sepanjang pertandingan. Hasil rekaman video serta kesaksian sejumlah official dan petugas keamanan memperkuat dugaan bahwa keputusan yang diambil bersifat manipulatif dan merugikan.
- Permintaan Klarifikasi dan Peninjauan Ulang: Berdasarkan dua insiden di atas, IBCA MMA Kabupaten Malang mendesak adanya klarifikasi, peninjauan ulang hasil pertandingan, serta langkah tegas untuk menjaga keadilan dan martabat atlet mereka yang telah berjuang secara sportif.
- Penonaktifan Inspektur Pertandingan: Untuk menjaga netralitas dan kondusivitas pertandingan, IBCA MMA Kabupaten Malang secara spesifik menuntut agar Saudara Tito selaku Inspektur Pertandingan dinonaktifkan dari perannya dalam kepanitiaan atau dari posisi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan teknis. (kid)
Sumber:



