Disparbud Kabupaten Malang Gencarkan Penguatan Ekonomi Kreatif 2025
Peluncuran program Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif 2025.-Edy Riawan-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang secara resmi meluncurkan Program Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif 2025.
BACA JUGA:Rawat Situs Sekaran, Disparbud Kabupaten Malang Lakukan Ini
Inisiatif ambisius ini bertujuan memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, dengan berlandaskan pada tiga pilar strategis: pendataan, pendampingan, dan Festival Ekonomi Kreatif.

Mini Kidi--
Acara peluncuran program yang menandai pentahapan awal ini diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, dengan menghadirkan Vicky Arief, Founder Content Garage Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, sebagai pembicara kunci.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, menyampaikan bahwa langkah strategis ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data, kolaboratif, dan berkelanjutan.
“Ekonomi kreatif bukan hanya sektor potensial, tapi masa depan pembangunan ekonomi lokal yang inklusif,” terang Purwoto.
“Maka dari itu, program ini hadir untuk menjawab kebutuhan akan basis data yang valid, kapasitas SDM yang mumpuni, dan ruang ekspresi serta promosi yang konkret bagi para pelaku kreatif,” tamnah Purwoto.
Tiga Agenda Utama Penguatan Ekonomi Kreatif:
1. Pendataan Pelaku Ekonomi Kreatif: Tahap ini melibatkan komunitas kreatif, kecamatan, dan fasilitator daerah untuk mendata seluruh 17 subsektor ekonomi kreatif yang diakui pemerintah. Prosesinya dilakukan secara hybrid melalui Forum Group Discussion (FGD) offline, wawancara langsung, dan pengisian formulir digital yang disebarluaskan secara daring, memastikan data yang komprehensif.
2. Pendampingan dan Inkubasi: Pendampingan akan difokuskan pada subsektor unggulan Kabupaten Malang seperti kuliner, kriya, fesyen, film, dan ekowisata berbasis budaya. Metodenya meliputi workshop, klinik bisnis, mentoring digital, dan pengembangan jejaring pasar dengan pendekatan 3C (Connect, Collaborate, Commerce), bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku.
3. Festival Ekonomi Kreatif Kabupaten Malang 2025: Sebagai puncak rangkaian program, festival ini akan menjadi panggung kolaboratif yang menampilkan hasil karya, inovasi, dan kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif lintas generasi. Selain pertunjukan seni, pameran produk, dan pasar kreatif, festival ini juga akan menjadi ajang pitching project dan temu bisnis (business matching), membuka peluang-peluang baru.
Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Anwar Supriadi, menambahkan bahwa seluruh program ini didesain dengan pendekatan kolaboratif berbasis hexahelix.
"Melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas kreatif, media, dan lembaga keuangan," jelas Anwar. (edr)
Sumber:


