Satgas Pangan Magetan Pantau Pasokan dan Harga Bapokting
Satgas Pangan Magetan Sidak Pasar.--
MAGETAN, MEMORANDUM.CO.ID - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Satgas Pangan melaksanakan Monitoring dan pengawasan pasokan serta harga bahan pokok penting (Bapokting), Kamis 18 Desember 2025.
Berdasarkan hasil pemantauan, untuk komoditas utama, harga beras premium berada di kisaran Rp14.900/kg dan beras medium sekitar Rp13.000/kg.
BACA JUGA:Hadapi Nataru, Satgas Pangan Polres Pasuruan Kawal Stabilitas Harga di Pasar

Mini Kidi--
Gula pasir kristal putih tercatat sekitar Rp16.166/kg, sementara minyak goreng masih terkendali dengan kisaran Rp18.166/kg (curah), Rp17.333/liter (kemasan sederhana), dan Rp19.333/liter (kemasan premium).
Satgas Pangan mencatat sejumlah komoditas perlu atensi, terutama cabai dan bawang merah. Harga cabai rawit merah mencapai hingga Rp75.000/kg, cabai merah besar sekitar Rp51.666/kg, serta bawang merah sekitar Rp50.666/kg.
BACA JUGA:Tim Satgas Pangan Pantau Harga Beras, Temukan Penurunan di Pasar Tradisional
Daging ayam ras berada di kisaran Rp37.000/kg dengan fluktuasi dipengaruhi harga pakan dan permintaan musiman. Meski terjadi kenaikan, tidak ditemukan indikasi kelangkaan di pasaran.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa melalui Wakapolres Magetan Kompol Dodik menegaskan, hasil monitoring menunjukkan kondisi pangan di Kabupaten Magetan relatif aman dan terkendali.
“Kami pastikan stok bapokting mencukupi dan distribusi berjalan lancar jelang Natal dan Tahun Baru. Satgas Pangan akan terus melakukan pengawasan intensif serta tidak akan mentolerir praktik penimbunan maupun spekulasi harga yang merugikan masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA:Satgas Pangan Polres Pasuruan Sidak Harga Beras, Pastikan Sesuai HET
Kompol Dodik memastikan, Satgas Pangan akan terus bersinergi melalui monitoring berkala, pengawasan distribusi BBM dan LPG, serta mendorong pelaksanaan operasi pasar dan gerakan pangan murah pada komoditas bergejolak.
"Koordinasi lintas sektor dengan Bulog, distributor, dan pemangku kepentingan terkait juga dioptimalkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga," pungkasnya.(hms/rik)
Sumber:

