umrah expo

SPBU di Madiun Kehabisan Biosolar, Sopir Truk Keluhkan Antrean Panjang dan Pembatasan

SPBU di Madiun Kehabisan Biosolar, Sopir Truk Keluhkan Antrean Panjang dan Pembatasan

SPBU di Jalan Basuki Rahmad, Kota Madiun, salah satu lokasi yang mengalami kelangkaan Biosolar.-Moch Adi Saputro-

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah MADIUN mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat banyak sopir truk dan kendaraan niaga harus berkeliling mencari solar hingga ke luar kota, Rabu 23 Oktober 2025.

BACA JUGA:Peduli Masyarakat Terdampak Kenaikan Harga BBM, Polres Madiun Bagikan 1.500 Sembako

Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa SPBU di Madiun memasang pemberitahuan “sedang menunggu kiriman”. SPBU Jiwan menuliskan pengumuman tersebut sekitar pukul 10.00 WIB, SPBU Njoyo juga kosong, sementara SPBU Jalan Basuki Rahmad mencantumkan status “masih dalam pengiriman”. Di SPBU Nglames, petugas belum dapat melayani pembelian karena proses pengisian BBM masih berlangsung.


Mini Kidi--

“Ini masih dropping, jadi belum bisa melakukan pelayanan,” ujar salah satu pegawai SPBU yang enggan disebutkan namanya.

Agung Budiarto, sopir dump truk asal Tawangrejo, Kota Madiun, mengaku sudah dua bulan terakhir kesulitan mendapatkan Biosolar.

BACA JUGA:Antisipasi 3C, Personel Polsek Nglames Patroli ke SPBU 

“Di mana-mana habis, harus muter ke beberapa SPBU. Kalaupun ada, antreannya panjang. Biasanya bisa kirim dua rit pasir, sekarang cuma satu rit. Kami cuma ingin beli solar lancar, tidak dibatasi, dan tidak antre panjang,” keluhnya.

Keluhan serupa disampaikan Darwis Prayoga, sopir truk asal Kaibon, Kabupaten Madiun. Ia menyebut ketersediaan solar di wilayah Madiun jauh lebih sulit dibandingkan daerah sekitar.

“Sulit banget cari solar di Madiun. Padahal di Nganjuk dan Kediri aman-aman saja. Di sini, SPBU bahkan ada yang memberlakukan jam operasional tertentu,” ujarnya.

BACA JUGA:Polsek Nglames Patroli SPBU

Sementara itu, Direktur Perusda Aneka Usaha Kota Madiun, Sutrisno, menegaskan bahwa distribusi solar di dua SPBU milik pemerintah daerah di Jalan Basuki Rahmad dan Jalan Mayjen Sungkono masih berjalan normal. Menurutnya, kelangkaan di beberapa SPBU terjadi karena peningkatan permintaan yang signifikan.

“Tidak ada masalah sebenarnya, hanya kuotanya memang menipis karena permintaan naik signifikan,” ujarnya.

Sutrisno menjelaskan bahwa lonjakan penjualan terjadi karena SPBU milik perusda aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk instansi, perusahaan ekspedisi, dan pabrik gula.

Sumber: