umrah expo

Provokator Bikin Pelajar FOMO, Maidi: Tangkap dan Adili Perusak Bangsa!

Provokator Bikin Pelajar FOMO, Maidi: Tangkap dan Adili Perusak Bangsa!

Wali Kota Madiun, Maidi.--

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Madiun, Maidi, mendukung penuh langkah kepolisian dalam mengusut tuntas pelaku provokasi dan perusakan yang terjadi saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Madiun, Sabtu (30/8) lalu.

BACA JUGA:Staf Ahli Pemkot Madiun Daftar Calon Sekda Magetan, Wali Kota Maidi Beri Tanggapan Tegas


Mini Kidi--

Menurutnya, aksi provokatif ini telah memicu fenomena "fear of missing out" (FOMO) pada kalangan pelajar dan anak di bawah umur, yang berujung pada keterlibatan mereka dalam kericuhan.

"Provokator-provokator yang merusak bangsa harus ditangkap dan diadili. Tunjukkan kita punya kekuatan," tegas Maidi, Senin 8 September 2025.

"Kalau generasi muda rusak karena provokator, semuanya akan rugi, mulai dari dirinya sendiri, orang tuanya, sampai pemerintah," tambahnya.

BACA JUGA:Waktunya Bersih-bersih: Maidi Siap Ganti Pejabat Tak Becus di Madiun

Maidi menyayangkan banyaknya anak di bawah umur yang tertangkap karena terlibat dalam aksi perusakan dan penjarahan. Ia menilai, mereka adalah calon penerus bangsa yang seharusnya dilindungi dan dibina, bukan malah terjerumus dalam tindak kriminal.

Menurut Maidi, keterlibatan anak-anak ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua. Mirisnya, ketika para guru mencoba membina, justru orang tua tidak terima dan melaporkan ke polisi.

"Investasi pendidikan terhadap anak itu penting. Kasih sayang itu kebutuhan, dan orang tua wajib memberikannya," ujarnya.

BACA JUGA:BPR Bank Daerah Kota Madiun Berhasil Bangkit, Wali Kota Maidi Beri Apresiasi

Untuk mengatasi persoalan ini, Maidi berencana membentuk forum khusus untuk mengumpulkan anak-anak yang terjaring razia beserta orang tua mereka.

Melalui forum ini, akan ada pembinaan khusus agar mereka kembali ke jalan yang benar. Ia juga telah meminta sekolah-sekolah untuk lebih gencar melakukan kunjungan ke rumah (home visit) bagi siswa yang terindikasi bermasalah, guna mempererat hubungan dengan mereka.(aji).

Sumber:

Berita Terkait