Luas Lahan Tanam Padi Naik 30 Persen Panen Raya Capai 54 Ribu Ton
Petani Jombang saat panen raya--
JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Kabupaten Jombang kembali mencatatkan panen raya padi dengan capaian cukup menggembirakan. Berdasarkan data Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, total hasil panen kali ini mencapai 54.871,11 ton gabah kering panen (GKP) dari luasan lahan 7.838,73 hektare.
BACA JUGA:Perombakan Kepala OPD di Pemkab Jombang, 23 Pejabat Eselon II B Diusulkan Ikuti Job Fit

Mini Kidi--
Kepala Dinas Pertanian Jombang, M. Rony, melalui Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Hortikultura, Budi Santoso, menjelaskan produktivitas padi tahun ini rata-rata mencapai 7 ton per hektare. Meski demikian, variasi hasil di lapangan tetap terjadi. Ada petani yang berhasil mencapai hasil lebih tinggi dari rata-rata, namun ada pula yang mengalami penurunan hasil.
“Rata-rata panen masih stabil di kisaran 7 ton per hektare. Tetapi memang tidak semua lahan bisa sama. Ada yang bisa di atas 7 ton, ada juga yang kurang. Faktor penyebab biasanya serangan hama, ketersediaan air yang tidak merata, serta keterlambatan panen karena sebagian petani belum mendapat giliran menggunakan combine harvester. Akibatnya, gabah terlanjur mengering di sawah,” jelas Budi.
BACA JUGA:Revisi Perda Jadi Solusi Polemik Pajak Bumi dan Bangunan di Jombang
Menurutnya, meskipun masih ada kendala teknis di lapangan, capaian panen tahun ini tetap lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor pendorong adalah adanya penambahan luas tanam padi secara signifikan.
“Kalau tahun lalu luas tanam padi hanya 12.713 hektare, tahun ini meningkat menjadi lebih dari 15 ribu hektare. Jadi naik sekitar 30 persen. Itu sesuai dengan instruksi Kementerian Pertanian, agar sebagian lahan yang sebelumnya ditanami jagung dialihkan untuk padi,” lanjutnya.
BACA JUGA:Heboh Kenaikan Tunjangan, DPRD Jombang Pastikan Ada Ruang Diskusi
Langkah ini terbukti berkontribusi terhadap peningkatan produksi padi di Kabupaten Jombang. Dengan hasil panen yang lebih melimpah, diharapkan kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi, sekaligus menopang cadangan beras di tingkat regional maupun nasional.
Selain itu, Disperta juga terus mendorong petani untuk mengantisipasi berbagai kendala di lapangan. Mulai dari pengendalian hama secara terpadu, efisiensi penggunaan air, hingga penjadwalan panen yang lebih tertib agar tidak terjadi keterlambatan penggunaan alat panen modern.
“Kami akan terus melakukan pendampingan kepada petani. Harapannya produksi bisa terus ditingkatkan, dan petani juga mendapat keuntungan yang lebih baik,” tambah Budi.(war)
Sumber:



